Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Dear Bunda Roselina Tjiptadinata dan Ayah Tjiptadinata Effendi

28 September 2024   15:58 Diperbarui: 28 September 2024   16:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kopi darat dengan Bunda Roselina dan Ayah Tjipta di Samarinda, 27 Agustus 2022 (dokumen foto Riduannor/Kompasianer)

Rasa-rasanya baru kemarin pertemuan sederhana yang berkesan itu terjadi atas takdir Tuhan, padahal telah lewat berselang dua tahun lalu. Ombak kerinduan menghantarkanku menuliskan kenangan perjumpaan bersama yang tersayang, terkasih, yang kuhormati, layaknya menyambut kedatangan kedua orang tuaku sendiri. Senyum mengembang saat jumpa pertama, pelukan tulus dan binar mata bahagia dari bunda Roselina dan Ayah Tjipta, sungguh menggetarkan hatiku. Emosi jiwaku merayapkan syahdu dan haru yang teramat sangat. Luapan keceriaan yang terpendam mengalir deras dalam suasana perjamuan makan yang penuh kehangantan. Itulah momen kali pertama diriku berjumpa dengan Bunda dan Ayah setelah dua tahun berinteraksi melalui Kompasiana, kala itu. Nyata di depan mata, mimpi bersua dengan beliau berdua terwujud adanya atas pinta melalui doa. Aku bersyukur atas nikmat silaturahim bersama orang-orang terkasih seperti Bunda dan Ayah.


Terciptanya kedekatan ini terjadi karena Bunda dan Ayah yang sangat terbuka menyapa dengan cinta dan kasih di setiap sematan kalimat dan kata yang terucap. Jarak ruang dan waktu bukanlah penghalang keakraban. Indah pada waktunya, demikian Tuhan hadiahkan pertemuan tatap muka yang selama ini hanya terlintas dalam imaji. Persuaan yang amat berkesan, meski baru sekali terjadi dalam hidupku, merupakan kebahagiaan yang patut disyukuri. Tawa dan canda mengiringi obrolan santai bersama keduanya selama silaturahim itu. Alangkah hangat, sangat melekat kenangan. Diriku seakan berkumpul dan berceloteh dengan kedua orang tua sendiri. Ingatanku pun melayang pada bapak-ibu yang telah tiada. Netraku tak memungkiri bahwa kerinduan akan kedua hadirnya orang tua membersamai perasaanku saat duduk bersama beliau berdua. Apalagi, wajah Bunda Roselina hampir mirip dengan ibuku, membuatku terbayang seolah sedang temu kangen dengan ibu kandung sendiri. Terima kasih pada Bunda dan Ayah yang telah bersedia menjumpai saya dan kawan-kawan dalam acara Kopdar di Kota Tepian Mahakam pada Agustus 2022 lalu. Akan selalu menjadi nostalgia abadi dalam kehidupan kita.


Tak terasa hari, bulan dan tahun berganti. Jejak interaksi itu masih terus tersimpan di palung memori. Ingin sekali hasrat diri berjumpa kembali dengan Bunda Roselina dan Ayah Tjipta dengan balutan peluk mesra penuh sayang dan rasa hormat. Pun bila ada takdir umur panjang, kesehatan prima dan rezeki berlimpah, semoga Tuhan izinkan bisa berkumpul sejenak bersama Bunda dan Ayah. Tali ikatan rasa kekeluargaan berkelindan dalam nuansa keharmonisan di antara beliau berdua dan para kompasianer yang saling menyayangi. Andai saja aku punya sayap dan bisa terbang menuju Australia, bakal seru menjumpai beliau berdua, lalu ngobrol asyik di rumah yang asri. Dan aku yakin, obrolan penuh petuah elok, kisah hidup yang inspiratif bakal kudengar langsung dari pasangan sepuh yang romantis ini. Impian ini, boleh jadi kelak menjadi nyata, kuungkap saja menjadi kalimat baik layaknya doa. Niscaya, tak akan bisa menolak bila Tuhan berkehendak, bukan?  Ah, membayangkannya saja sudah membuat haru. Terwujud adanya kelak asa itu, hanya Tuhan Mahatau takdir terbaik.. Asa untuk bersua lagi terus melekat dalam sanubari.


Enam puluh tahun usia pernikahan Bunda Roselina dan Ayah Tjipta, in syaa Allaah terwujud di Januari 2025. Fondasi saling percaya, kekuatan cinta dan saling menghargai satu sama lain, mengokohkan biduk rumah tangga beliau berdua. First love, makes these two couples always fall in love. Even though they are getting older, the love that always blooms keeps them young. Never separated, the two of them always worked together in sorrow and joy. Dan kini, esok hingga nanti, beliau berdua senantiasa setia menjaga kepercayaan, cinta dan kasih sayang. Ini adalah tulisan sederhana dari hati untuk Bunda Roselina dan Ayah Tjipta yang selalu menyayangiku dengan doa.


Kota Tepian Mahakam, Sabtu, 28 September 2025, pukul 14.50 Wita


Selamat Ulang Tahun Pernikahan ke-60, Bunda Roselina Tjiptadinata dan Ayah Tjiptadinata Effendi. Sehat selalu, panjang umur, senantiasa bahagia. Salam sayang dan hormat selalu dari ananda di Kota Tepian Mahakam.❤️

***

Artikel ke-22 2024

Baca juga: Dear Agustus

#Tulisanke-572
#ArtikelLove
#DiamondAniversary
#UlangTahunPernikahanke-60
#BundaRoselinaTjiptadinata
#AyahTjiptadinataEffendi
#NulisdiKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun