Belakangan hari ini saya jarang menulis artikel di Kompasiana. Aktivitas saya sedang padat dengan jadwal yang tersusun sesuai jam-jam yang telah disepakati. Baik bersama siswa les privat, anak-anak dan para bunda yang belajar tahsin. Baik di rumah maupun di kantor-kantor dinas.
Belum lagi kegiatan saya pribadi untuk mengikuti kajian rutin pekanan. Membuat saya kadang-kadang saja mengunggah artikel.
Alhamdulillah, pagi ini saya mendapat kesempatan libur sejenak dari rutinintas itu. Biasanya selasa pagi ada kajian rutin kelompok, qadarullah, saya agak kurang sehat dan ustazah pembina mengalami hal yang sama. Teman-teman kajian juga ada yang izin. Saya manfaatkan waktu dengan menulis artikel ini.
Sebentar, sebelum lanjut, saya nyruput teh dulu ya.
***
Sebagaimana yang saya tuliskan dalam profil akun Kompasiana, saya memang penyuka buku. Baik novel, kumpulan cerpen, ensiklopedi, sejarah, buku agama Islam, dan pengetahuan lainnya. Meski penggemar novel, namun saya juga menyukai buku-buku di luar fiksi.
Kesukaan dan kecintaan saya terhadap buku sudah lama tumbuh sejak orang tua mengenalkan buku cerita di masa kanak dan mengenal perpustakaan. Hal itu pernah saya tuliskan juga melalui beberapa artikel di Kompasiana.
Seiring berjalan waktu, bertumbuh dewasa dan kini menjadi emak, kebiasaan rutin membaca buku tidak bisa saya tinggalkan. Saya memang menyediakan waktu khusus untuk membaca. Utamanya di siang atau malam hari jelang tidur. Bahkan ketika beperjalanan ke luar kota, minimal ada satu buku yang bawa sebagai teman perjalanan.
Ya, saya lebih nyaman membaca buku fisik daripada buku elektronik yang tersedia di gawai. Karena saya tidak ingin mata lelah terpapar oleh cahaya gawai, maka buku fisik lebih aman untuk mata saya yang minusnya sudah cukup tinggi.
***