Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Persembahanku Semata Cinta

27 Juni 2023   04:43 Diperbarui: 27 Juni 2023   05:15 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Saat wukuf tiba
Gema talbiah mengiringi jamaah menuju Arafah
Hati tunduk kepada Yang Maha Kuasa
Ucap dzikir dan bermuhasabah
Tafakur, merenung, segala doa terpanjat untuk kebaikan semesta dan akhirat

Semesta bertakbir agungkan nama-Mu
Saat darah mengalir basahi bumi berkah
Dari domba yang Kau kirim gantikan putra sang kekasih
Tunduk patuhnya tanpa tapi
Maka jadilah dia seorang nabi

Aku? Bukan nabi
Terlalu jauh bahkan 'tuk jadi sufi
Namun persembahan untuk Ilahi
Terbaik tanpa tapi

Dengan nama-Mu, Yaa Maha Rahman
Terimalah seluruh sembah dalam ketaatan
Seluruh hidup mati pasrah aku serahkan
Segala yang menjadi milik-Mu aku kembalikan
Memetik hikmah Ibrahim dalam berkurban

Maafkan hamba-Mu Yaa...Ghafur
Karena bakhil hidupku hancur
Malamku bersujud menangis tersungkur
Namun, siangku lalai bertelingkah kufur

Beribu noda tegar melekat di jiwa
Karena amal-amal buruk yang hamba lakukan
Baik sengaja maupun tidak disengaja
Kupinta magfirah pada-Mu di malam penuh damai
Seraya bersimpuh sebagai hamba yang lemah

Hamba yang lemah, tiada daya upaya
Insan tempatnya salah
Bermunajat memohon petunjuk mencari rido
Alih korban nafsu duniawi
Berkurban isyaratkan tuk kembalikan pada fitrahnya

Fitrahnya yang selalu abadi
Di akhirat nanti
Menjadikan amal sejati
Berkurban adalah kesucian hati
Bukan riya' tapi karena niat diri
Sebagai syariat Nabi

Maafkan niatku yang sebatas
Memenuhi syariat-Mu, Ya Tuhan
Di lapis relung terjauh
Kuingin persembahanku semata cinta
Namun, kusadari sekujur jiwa
telah berkubang lumpur-lumpur dosa
Maka, kupinta Maha Kasih-Mu sekali lagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun