Manik matamu tak kuasa lagi menampung sekeranjang rindu
Hasrat untuk menaburkannya padaku terhalang ruang dan waktu
Keranjang rindu itu, kauanyam dengan serat kenangan dan pintalan harapan
Seakan tak lapuk dimakan masa yang terus bergulir
Entah sampai kapan aku membawanya hingga perjumpaan, itu doamu dalam benak yang berdetak
Betapa hendak belum jua menemui kelak
Akankah kau larungkan sekeranjang rindumu pada samudera biru
Atau kan kautebarkan pada awan pucat di langit sendu
Aku bisa menghitung detak nadimu yang bersuara melalui Sang Bayu
Yang berirama melantunkan  hasrat tuk sekadar bersapa
Bahwa rindumu tak pernah tiada untukku
Kota Tepian Mahakam, 23 Februari 2023
***
Artikel 20 - 2023
#Tulisanke-465
#PuisiSiskaArtati
#SekeranjangRindu
#NulisdiKompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H