Malam memeluk sunyi
Perlahan menghantarkan alunan nada
Berbisik angin mengajak dedaunan menari
Tuk memecah dingin di dini hari
Gerimis menyapa mahkota pohon, meluncurkan curahan air segar dari langit hingga ke akar
Mengalirkan butiran-butiran makna dari Sang Pencipta, Pemilik Alam Semesta
Sang pencipta curahkan rahmat-Nya bertebaran bagai mutiara
Berjuta kesejukan yang nyata
memeluk raga di pembaringan penuh cela Â
Gapai ampunan  tiada tara sepanjang masa
Semesta bersuka cita bersama angin menari riang ria
Asa melambung ke angkasa sampai nirwana
Asa melambungkan ke angkasa sampai nirwana
Derai titik basahi kerontang fana
Sejuk menyapa tawarkan kedamaian
Merekah senyum diantara riuh keramaian
Lara bergulir di ujung senja pun luruh
Berkah hujan bawa suka, susut semua peluh
Cakrawala berselimut mega
Bayu menghembus mengajak helai daun menari
Alunannya mengirim dingin yang menyusup hingga relung jiwa
Perlahan gemericik air langit mulai jatuh
Tertunduk sukma memuji keagungan-Nya
Menadah tangan dan terpanjat doa terimakasih atas limpah berkah disetiap rinai yang Kau turunkan
Berharap rintik hujan mengguyur tanah kering selama semusim
Akan tiba hari pucuk benih tumbuh mengiringi
Air hujan-Mu adalah berkah yang tak pernah salah
Ia sumber kehidupan untuk semua makhluk
Air-Mu memberi setitik kehidupan bagi bumi yang mulai meranggas
Harapan baru pun perlahan tumbuh
Senyum terukir memandang rinai turun
Terselip doa pada setiap tetes yang jatuh
Memberi keberkahan 'tuk semua makhluk
Senyum rekah itu seperti senja
Hadir dalam sejuta rasa, karsa, dan puja
Terlalu dini, jiwa tak kuasa mengeja makna
Nun, titik demi titiknya buncah memecah rangkai sunyi di bibir malam
Andai gemericik menjelma kidung dan menyibak kabut temaram
Niscaya cinta mencair dalam beku jurang tercuram
Hujan adalah rahmat
Membawa arti cinta Sang Pencipta
Memberi dan mengasihi untuk umat
Karena hujan membawa berkat dan untuk makhluk seluruh alam semesta
Rumah Pena Alegori, Senin, 24 Oktober 2022
***