Sejak Juni tahun ini, saya mendapat lungsuran barang-barang furniture dan sebagian peralatan masak-memasak dari kakak yang pindah ke Pulau Jawa. Satu diantaranya ada oven tangkring.
Saya sangat jarang memasak dengan metode memanggang menggunakan oven. Bahkan saat suami membelikan oven listrik, saya hampir tak pernah menggunakannya. Justru suami yang memakainya satu atau dua kali saja, memanggang ubi cilembu.
Berhubung kakak hobi dan jago urusan masak termasuk dalam pembuatan cake atau kue kering, tentu oven menjadi andalan beliau. Nah, akhirnya sepakat saja, kami bertukar oven.
Oven listrik buat kakak supaya menghemat waktu dan tenaga, sedangkan oven tangkring buat saya yang akan menggunakannya sesekali saja saat pengen bikin menu panggangan.
***
Hari Sabtu lalu, saya pun bersiap mencoba membuat Schotel Kornet Makaroni yang pernah saya tonton dan simak di satu tutorial tayangan youtube.
Beberapa bahan yang disarankan sudah lengkap di dapur saya. Namun ada juga yang tidak tersedia di toko kue saat berniat membelinya karena persediaan habis. Jadilah saya menggantinya dengan bahan yang sama tetapi berbeda jenis.
Bahan tersebut adalah keju parmesan. Sebagaimana pembaca ketahui bahwa keju parmesan biasa digunakan dalam masakan Italia, seperti pasta atau pizza. Umumnya berbentuk padat dan berwarna kuning. Jika diraba atau dipegang, tekstur keju parmesan seperti berpasir.Â
Keju ini bisa berbentuk batangan atau serbuk, dikemas dalam plastik atau botolan dengan berbagai ukuran gram dan merk tertentu.
Berikut saya tampilkan kandungan gizi keju parmesan: