Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memilih Sekolah Berbasis Jaringan Sekolah Islam Terpadu untuk Anak

28 Mei 2022   10:40 Diperbarui: 28 Mei 2022   11:00 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adanya berbagai pertimbangan dan hasil diskusi keluarga mengenai hal tersebut:

Pertama, kami mengetahui bahwa sekolah negeri maupun swasta memiliki keunggulan dan prestasi masing-masing dan fasilitas yang mereka berikan dalam menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru. Namun, kami membutuhkan porsi lebih pada pendidikan agama Islam dalam proses tumbuh kembang pendidikan dan pemahaman anak.

Selain mengenal dan memahami ilmu umum, kami menginginkan anak juga mendapatkan pengenalan dan wawasan tentang agama sedari usia dini dan terus berlanjut berkesinambungan hingga menengah atas, bahkan pendidikan tinggi nantinya.

Kedua, sebagai orangtua, kami menyadari bahwa pendidikan agama dimulai dari keluarga inti untuk menanamkan nilai- nilai religius, norma sosial masyarakat dan hal-hal terbaik untuk anak, sebagai bekal dalam pergaulan dan kehidupan. Namun kami pun membutuhkan bimbingan dan pengajaran dari orang lain, seperti para ustaz dan ustazah di sekolah yang mengawasi, mengajarkan, membimbing di kegiatan belajar dengan nilai-nilai dan panduan agama.

Ketiga, melalui kurikulum JSIT, anak mendapatkan pendidikan dan pengajaran tambahan yang memperkaya wawasan dan pengetahuan Islam, yang mendukung kegiatan kurikulum nasional. 

Contohnya saat anak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, memulai dengan doa bersama dengan membaca dzikir pagi (almatsurat) dan sholat sunnah dhuha berjamaah, membaca Quran dan setoran hafalan secara berkelompok dan berlanjut mengikuti mata pelajaran seperti biasa.

Bahkan saat membahas bab tertentu di semua mapel secara umum, ustaz/ustazah memberikan penjelasan khusus berkaitan hal yang dibahas dengan sudut pandang ajaran Islam sesuai Alquran dan Hadist.

Hal ini menjadi nilai tambah dalam proses belajar mengajar dan pendidikan anak yang kami inginkan.

Keempat, berkenaan biaya pendidikan,  memang sekolah negeri dianggap lebih murah dibanding swasta. Hal ini dikarenakan sekolah negeri merupakan sekolah yang difasilitasi dan dimiliki oleh pemerintah. Oleh sebab itu, biayanya bisa dikatakan lebih murah, bahkan ada beberapa yang tidak memungut biaya sepeser pun. Merupakan hal yang wajar karena sekolah negeri menerima bantuan dana dari pemerintah. 

Sedangkan sekolah swasta, mendapatkan biaya operasional dan lain sebagainya dari pembayaran awal pendidikan dan biaya bulanan dari orangtua siswa dan yayasan yang mengelolanya.

Terkait mahal atau murahnya dalam memilih sekolah untuk anak, tentu menjadi pertimbangan orang tua dalam memutuskannya, menyesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun