Suasana Idul Fitri di bulan Syawal ini masih terasa, tentu saja berbeda suasana, tak seperti dua tahun sebelumnya di masa pandemi.
Sejak Ramadhan tiba, kegembiraan menyambut bulan suci sungguh mewarnai suka cita ummat.
Tarawih bisa kembali digelar berjamaah dengan shaf yang rapat. Meski tetap melaksanakan protokol kesehatan, namun rasa khawatir telah sirna dari benak kita akan tertular virus berbahaya.
In syaa Allah hampir setiap anggota masyarakat telah melaksanakan perlindungan diri dengan vaksin 1, 2 dan booster sesuai anjuran pemerintah. Itulah upaya yang dilakukan sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadi penularan.
Demikian juga dengan kegiatan i'tikaf terbatas di masjid-masjid yang menyelenggarakannya, pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
Saya pribadi hanya sholat tarawih berjamaah di rumah bersama Nakdis sepanjang ramadhan rahun ini. Terkadang bersama suami saat cuaca sedang tidak bersahabat. Selebihnya beliau habiskan waktu berjamaah di masjid terdekat.
Demikian juga dengan kegiatan taddarus Quran, saya melakukan tilawah di rumah, alhamdulillah bisa menunaikannya hingga beberapa kali khataman.Â
Pada tahun-tahun sebelum pandemi, biasanya para bunda berkumpul di salah satu rumah tetangga, bergiliran kita membaca juz masing-masing untuk khataman. Namun pada tahun ini, kami memilih tetap melakukannya di rumah masing-masing.
***