Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Adakah Musim Semi di Hatimu?

10 Februari 2022   11:17 Diperbarui: 10 Februari 2022   11:29 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://pixabay.com/id/photos


Kau bilang, jiwamu gersang
Kerontang, tiada curahan kasih sayang
Yang diharap bakal mengguyur sukmamu
Meresap hingga menggenang di telaga dahaga sepimu

Kau bilang, perasaanmu jenuh
Meski ada yang bersedia temanimu waktu sepenuh
Bahkan setia hingga menguras peluh
Namun tetap saja hatimu sunyi tak ada cinta bergaduh

Kau bilang, separuh asamu telah melayang
Ingin senantiasa bersama dengan yang tersayang
Apa daya separuh citamu telah melapuk bersama senja
Gugur dan luruh bersama badai putus asa

Kau bilang, siap kembali mengarung lautan mimpi
Menata ulang setiap tapak yang akan dilalui
Tuk meraih ingin atas sebuah cinta sejati
Dan kau berjanji tak akan melepaskannya, lagi dan lagi.

Ku hanya bisa bertanya, akankah kau kembali saat pergantian musim tiba?
Adakah musim semi di hatimu?
Agar bulir-bulir rasa itu bisa abadi bersemayam tentram di kalbumu.

***

Artikel 21 - 2022

#TulisanKe-321

#PuisiSiskaArtati

#AdakahMusimSemidiHatimu

#NulisdiKompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun