Januari, kata orang bulannya hujan setiap hari. Bisa jadi benar, entahlah di wilayah Anda masing-masing. Begitu pula dengan Kota Tepian Mahakam. Hujan masih menyayangi kami dengan kesejukannya.
Doa dan harapan saya, pembaca semua sehat senantiasa. Gak ada meriang, demam, pilek dan batuk, ya. Yang ada, bisa selalu bersantap makanan dengan nikmat bersama keluarga.
Seperti kemarin siang, saya mengolah menu dengan bahan utama udang, pemberian dari kakak. Sehubungan saya tak sempat membuat tumisan sayur berbalur udang, akhirnya saya putuskan untuk membuatnya menjadi Udang Goreng Tepung. So, simple!
***
Seperti yang saya kutip dari Wikipedia, bahwa udang merupakan salah satu boga bahari yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dalam dunia hewan, udang masuk ke dalam ordo decapoda dan banyak dibudidayakan secara komersial dalam budi daya perairan.
Udang mengandung omega-3 dalam jumlah besar dan kadar merkuri yang rendah. Dan seperti boga bahari lainnya, udang mengandung kalsium, iodium, dan protein tinggi namun total kalori yang rendah.Â
Udang juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang signifikan, antara 122 hingga 251 mg per 100 gram. Konsumsi udang dikatakan dapat menyehatkan sistem sirkulasi dalam tubuh karena kadar lemak jenuh yang rendah sehingga kolesterol dalam udang bermanfaat untuk meningkatkan rasio LDL terhadap HDL dan menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Keluarga kami sudah biasa mengkonsumsinya dan alhamdulillah tidak memiliki alergi. Dahulu ketika saya masih tinggal di area pantai utara jawa (pantura), kebiasaan makan ikan sangat melekat dalam menu keseharian.Â
Sedangkan tinggal di Samarinda yang memiliki potensi hasil sungai, maka ikan sungai lebih mendominasi meski tetap tersedia ikan tangkapan hasil laut.