Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Filosofi Berkah pada Semangkuk Bubur Ayam Kappari

5 Januari 2022   13:16 Diperbarui: 5 Januari 2022   14:22 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capcay Kappari | Dok.Pri Siska Artati

Lebih dari sepekan lalu sebelum tahun baru, saat itu hujan deras mengguyur Kota Tepian Mahakam sejak dini hari Senin hingga jelang subuh. Ya, Senin adalah hari rutin aktivitas saya mengajar mengaji di kantor dinas.

Alhamdulillah jelang keberangkatan menuju tempat tujuan, hujan menyisakan gerimis, mengundang selera saya untuk sarapan yang berkuah dan hangat. Saya tak sempat masak untuk teman makan pagi.

Berkendara motor diantar suami, tibalah saya di warung soto langganan. Sayang, rupanya Acil penjual soto belum bersiap dengan dagangannya. Pintu masih tertutup, meski beberapa pernak-pernik bahan makanan terlihat mulai tertata di lemari kaca. 

Setelah berpamit dengan suami yang segera bergegas menuju kantornya, saya berjalan kaki beberapa puluh meter dari warung soto. "Bubur Ayam saja, deh! Semoga sudah buka," harap saya membayangkan menu sarapan.

***

Warung Bubur dan Soto Ayam Kappari | Dok.Pri Siska Artati
Warung Bubur dan Soto Ayam Kappari | Dok.Pri Siska Artati

Meski ada gerai makanan lain di komplek perkantoran dinas di seputar Jalan MT.Haryono Samarinda, saya memilih warung yang menyediakan aneka pilihan menu sarapan. Terbayang hangatnya semangkuk bubur ayam yang akan saya pilih menjadi menu kali ini.

Sebenarnya saya pernah membeli seporsi soto ayam untuk anak gadis, berbungkus dan disantap di rumah. Saya belum mencicipi rasanya. Nakdis bilang, enak! Jadilah, saya mampir di Bubur Ayam Kappari.

Wah, sesuai foto yang saya pajang, Bubur Ayam Kappari berbeda dengan bubur ayam lainnya yang biasa saya santap. Layaknya bubur ayam yang terdiri dari suwiran ayam, kacang kedelai goreng, dan potongan cakwe. Lalu tersedia sate pindang telur puyuh, sate ampela hati ayam atau sate usus.

Namun tidak dengan bubur yang satu ini, lho!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun