Semangat pagi, Pembaca Kompasiana yang berbahagia!
Ahad yang cerah di kota saya sungguh membuat saya bergairah memasak di dapur. Sehubungan dua hari ini hujan mengguyur sangat deras, dingin menusuk tulang. Meski mentari masih malu-malu menampakkan diri dari balik mendung awan, tapi tetap menggugah selera saya menulis resep berikut ini usai masak.
Ya, Admin menawarkan topik cemilan viral yang bisa jadi terpengaruh dengan budaya korea yang lagi digemari masyarakat kita. Namun saya tak kalah unjuk gigi menampilkan menu dan resep Indonesia yang sangat beragam.
Saya pun sempat berselancar mencari tahu tentang resep cemilan ala Korea. Ternyata, yo sami mawon alias podho wae alias sama saja dengan menu-menu Indonesia. Hanya saja berbeda di bumbu masak atau tambahan racikan lainnya yang mungkin hanya ada di negeri kita yang kaya dengan rempah atau hanya tersedia di negeri gingseng tersebut.Â
Contohnya bakwan sayur, sebutannya Yachaejeon, ternyata ya hampir sama dengan bakwan yang kita punya. Namanya aja yang beda. Lha, emang bahasa nya begitu.
Nah, kali ini saya buat cemilan Bakwan Jagung Udang Krispi.
Jagung (Zea Mays) adalah salah satu  tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.
Jagung bukanlah tanaman asli Indonesia, teori yang banyak berembang saat ini menyatakan bahwa jagung didomestikasi pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan, Meksiko. Bangsa Olmek dan Maya diketahui sudah membudidayakan di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil.Â
Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru Benua Amerika. Era kedatangan orang-orang Eropa di akhir abad  ke-15, ternyata membawa serta jenis-jenis jagung ke Dunia Lama, baik ke Eropa maupun Asia.Â