Pembaca yang setia di Kompasiana,
Banyak kisah yang kita temui di jagad nyata maupun dunia maya, seseorang bertemu jodohnya melalui sebuah komunitas yang diikutinya. Seringnya berinteraksi dalam komunitas tersebut, membuat kita saling mengenal, tidak hanya sebatas anggota per kelompok, tetapi lebih intens melalui komunikasi pribadi.Â
Mungkin salah satunya Anda sendiri ya. Oow, pasti ada kesan dan kenangan takterlupakan saat mulai berkenalan, menikah dan kini berkomitmen sehidup sesurga.
Demikian pula dengan Yeti Setianah, seorang guru PAUD di Sumedang, Jawa Barat. Beliau adalah admin grup komunitas One Day One Juz yang saya ikuti. Ia berbagi kisah kepada saya awal bergabung dengan komunitas tilawah ini, yang tak disangka mengantarkannya bertemu dengan jodohnya.
Awal mula berkenalan dengan Komunitas One Day One Juz adalah saat Teh Yeti -demikian ia biasa di sapa, mendapatkan informasi ini dari Ketua Organisasi Guru se-Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yaitu Umi Nanin.Â
"Saya nggak langsung masuk ODOJ, Bunda. Saya pikir-pikir dulu waktu itu, bisa nggak ya, tilawah satu juz perhari?"
Pertanyaan yang muncul dibenaknya tersebut, memicu semangatnya untuk mencoba berlatih secara mandiri di rumah tanpa adanya grup.Â
Ia rasakan sangat berat, tenggorokannya serak karena memaksakan tilawah di satu waktu. Baru memulai satu juz saja rasanya taksanggup. Ia putuskan mengurangi tilawahnya pada setengah juz terlebih dahulu per harinya.
Berkenalan dengan ODOJ dan perjalanan menjadi Admin Grup
Pada suatu masa, Teh Yeti bertemu dengan Teh Esa. Sahabatnya itu mengajak bergabung di grup ODOJ khusus perempuan pada tahun 2015. "Waktu itu saya mau aja, Bun. Qodarulloh sudah ada petunjuk dan kasih sayang Allah, saya harus bergabung dengan komunitas ini."