Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menu Sarapan: Antara Pecel, Uduk, atau Nasi Kuning

29 Januari 2021   08:13 Diperbarui: 29 Januari 2021   08:15 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagi ini menemani keluarga dengan sarapan nasi pecel. (Dok.Pribadi)

Semangat pagi, para pembaca setia. 

Apa kabar hari ini? Semoga senantiasa sehat dan berseri. Ingat selalu untuk bahagia.

Bagaimana, sudah sarapan, kah?

Saya penggemar makanan yang berkuah seperti soto, bakso, rawon, sop ayam, juga bubur ayam dengan sedikit kuah. Sebaliknya, suami saya penggemar makanan yang 'garing' (baca: tanpa kuah), seperti pecel, gado-gado, urap, nasi uduk atau nasi kuning.

Ngobrol soal menu sarapan, pagi ini saya menemani suami menikmati menu kesukaannya, Pecel. Foto di atas adalah penampakannya sebelum disantap. Kamis kemarin saya sudah bergairah dengan semangkuk Soto Banjar, jadi tak masalah kali ini ber-pecel-ria. 

Kota Tepian Mahakam --julukan Samarinda -- memang memiliki berbagai kuliner dari suku Bugis, Jawa, Banjar dan Kutai. Sepanjang jalan Suryanata, tempat tinggal saya, banyak warung yang menyediakan menu sarapan pagi dengan khas daerah masing-masing. Jadi, saat tidak sempat masak, tinggal beli saja dekat rumah.

Soal harga, sebungkus pecel yang kami santap, dibandrol limabelas ribu rupiah per porsi. Anak saya yang belum suka sayur, dengan isian bakmi goreng dan sepotong ayam goreng tepung, dibandrol sepuluh ribu rupiah.

Nasi pecel berbungkus daun jati (illustrasi gambar https://travelingyuk.com)
Nasi pecel berbungkus daun jati (illustrasi gambar https://travelingyuk.com)

Berbeda penampakan isi dan harga yang ditawarkan, ketika saya menikmati nasi pecel atau nasi kuning berbungkus daun jati di Desa Bajo -- tempat asal suami, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Nasi Pecelnya dilengkapi peyek dan tempe kemul atau tempe mendoan, di bandrol dengan harga tigaribu rupiah! Begitu juga dengan nasi kuningnya. Berlaukkan kerik tempe pedas, bihun kecap atau bakmi goreng, suwiran telur dadar, krupuk dan satu tempe mendoan, harga benar-benar murah meriah bagi kami, tigaribu rupiah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun