Orangtua rela membayar mahal demi meraih pendidikan yang berkualitas. Pilih sekolah adalah agenda rutin tahun ajaran baru bagi anak yang akan melanjutkan jenjang pendidikan. Namun, sebenarnya apa saja yang harus dipertimbangkan dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak kita?Â
Berikut pengalaman keluarga kami ketika akan menentukan sekolah untuk melanjutkan pendidikan bagi sang Buah Hati ke jenajng pendidikan lanjutan sekolah tingkat pertama dua tahun lalu.
1. Jenis sekolah
Hal ini menjadi pertimbangan awal, baik anak maupun orangtua. Saat pendaftaran sekolah lanjutan tingkat pertama, kami menjelaskan kepada anak tentang tersedianya sekolah yang berbasis agama, negeri, sekolah alam, bahkan yang menyediakan boardingschool, dan lain-lain.Â
Dengan informasi ini, anak memahami dan menyesuaikan saran dari orang tua, sekiranya sekolah mana yang akan dipilihnya. Kita bisa mengajaknya berkunjung ke sekolah terdekat di wilayah temlat tinggal atau yang berada di luar kota. Bahkan menggali informasi dari kerabat atau sahabat dekat berkenaan dengan sekolah yang ingin dituju.
2. Jarak sekolahan
Hal ini berkaitan dengan pemberlakuan sistem zonasi di sebuah wilayah bagi calon peserta didik dimana ia tinggal, bagi yang ingin mendaftarkan di sekolah negeri. Jarak sekolah menjadi syarat penerimaan siswa.Pula menjadi pertimbangan bagi orang tua yang mendaftarkan di sekolah swasta, ketika harus mengantar-jemput anak. Jarak sekolah merupakan pertimbangan efektivitas dan efisiensi waktu di perjalanan.
Jika menggunakan angkutan umum atau layanan antar-jemput, maka pertimbangan biaya tambahan akan muncul dalam diskusi.
Berbeda halnya jika kita memutuskan anak untuk tinggal di pondok pesantren atau sekolah yang menyediakan boardingschool, maka masalah jarak sekolah tidak menjadi masalah utama, karena biasanya pihak sekolah menerapkan pertemuan berkala bagi orangtua dan anak. Pertimbangannya adalah pada penyesuaian jadwal dan biaya yang dikeluarkan jika sekolah berada di luar kota. Nah, biasanya, pilihan sekolah dengan pertimbangan jarak ini, kita mempertimbangkan apakah ada kerebat dekat yang bisa membantu memantau atau menjenguk anak kita saat jadwal kunjungan.
3. Metode pembelajaran, kurikulum dan tata tertib.
Hal ini menjadi pertimbangan keluarga kami, sehubungan sebagai orang tua, kita juga mendampingi anak dalam proses belajar mengajar, agar seiring sejalan dengan program yang diberlakukan dari sekolah. Sehingga orang tua pun paham ketika mendukung kegiatan ini di rumah.
Contohnya adalah tata tertib sekolah anak saya. Tidak saja berlaku di sekolah, tapi mengikat hingga di rumah. Kami pun diminta mengisi pernyataan dan persetujuan dengan poin-poin tata tertib tersebut. Hal ini agar terjalin keselarasan antara sekolah dan orang tua dalam proses pendidikan.
4. Tenaga Pengajar
Ketersedian sumber daya manusia dalam hal ini adalah para guru dan fasilitator lainnya juga menjadi pertimbangan keluarga dalam memilih sekolah. Guru adalah ujung tombak yang menentukan anak akan belajar dengan menyenangkan atau tidak. Pendidik yang baik, profesional, dan memiliki kompetensi keilmuan dalam bidang yang diajarnya, dapat mengembangkan lingkungan belajar yang menyenangkan di kelas dan dapat berkomunikasi dengan anak.
5. Fasilitas dan Lingkungan sekolah
Hal ini menjadi perhatian agar anak mendapatkan dukungan dalam mengaplikasikan kegiatan belajar mengajar dari teori yang didapatkan. Selain sarana dan prasana yang tersedia lengkap, lingkungan sekolah yang sehat, bersih dan rapi, membuat semua pihak yang terlibat merasa merasa tenang dan fokus belajar.