Mengheningkan cipta, sejenak.
Tertunduk dalam guratan rasa prihatin mendalam.
Betapa kematian sangatlah dekat.
Manusia belum tentu siap.
Merebak kabar meluas,
Hilangnya kontak pesawat Sriwijaya SJ182,
Kala terbang dari Ibukota menuju Kota Khatulistiwa.
Makin tercekat, netra berlinang, kala puing-puing mengambang di lautan.Â
Satu per satu mulai ditemukan titik terang.
Ya, Allah. Musibah ini menjadi pembelajaran.
Segala kesiapan keberangkatan telah tertunaikan.
Namun takdir-Mu adalah segalanya.
Berdoa untuk seluruh korban dan para keluarga yang ditinggalkan.
Tengadahkan tangan dan menghadirkan hati penuh harap.
Memohon perkenanan Allah memberikan sabar, tenang, dan keteguhan dalam menguatkan rasa menghadapi ujian ini.
Ya, Allah, semua kejadian adalah pengingat diri.
Pengingat bahwa kelak kami pun kembali.
Entah dengan cara apa saat ajal menghampiri.
Mohon ridho dan rahmat-Mu
Agar kami pun kelak husnul khatimah saat berjumpa dengan-Mu.
****
Bela Sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, 9 Januari 2021 di atas perairan Kepulauan Seribu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H