Terdengar isakmu yang hebat,
Di ujung telepon. Berbalapan dengan
Ingus yang kau hirup agar tak beleleran.
Duhai, ada apa gerangan?
Batinmu tercabik, luka makin menganga rupanya.
Pilu, menghunjam kalbu.
Tertegun menyimak rangkaian sembilu itu.
Oi, tak kuasa merasakanmu berduka.
Kasih tak sampai,
Tak sampai pada mahligai.