Waduk Jatiluhur merupakan waduk yang berada di Kabupaten Purwakarta, ribuan ton ikan terdapat di waduk tersebut, petani membuat Keramba Jaring Apung (KJA) dan membudidayakan ikan. Pada Minggu (313/1/2021) ribuan ton ekor ikan mati yang mengakibatkan petani KJA mengalami kerugian besar.
Salah seorang petani KJA asal Purwakarta warga setempat mengaku kematian ikan jenis nila dan mas sudah terjadi sejak dua hari lalu, banyak petani yang tidak menduga akan terjadi hal seperti ini dan tidak sedikit dari mereka yang rugi hingga miliaran Rupiah.
“ ikan saya 100 ton mati, padahal modal tanam 2 miliar untuk meminimalisir kerugian kita mengusahakan menjual ikan-ikan yang masih hidup, meskipun dengan harga murah” kata Halim.
Perum Jasa Tirta II (PJT II) melaporkan bahwa hal ini terjadi karena adanya cuaca buruk yang terjadi pada beberapa hari terakhir, menurut Edo salah satu petani KJA mengatakan bahwa cuaca mendung memengaruhi oksigen di air, sehingga akan mabuk dan mati “memang empat atau lima hari ini cuacanya tidak bagus, mendung dan tidak ada matahari jadi tidak ada oksigen sampai tidak terhitung ikan mati disini berapa. Kalau ada panas dia akan bagus lagi” imbulnya. Menurut petani KJA ini bukan pertama kalinya terjadi kematian masal puluhan ribu ekor ikan, pernah juga pada Desember tahun 2017.
Dedi Mulyadi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI mengungkapkan bahwa perlu dilakukan penataan pola tanam ikan baru di area keramba Waduk Jatiluhur. Menurutnya pola tersebut harus terstruktur dengan tidak berjalan sendiri. “jadi polanya seperti menanam padi, semua terkelola ada garis instruksi nya tidak jalan sendiri-sendiri, termasuk pencegahan penyakit, itu bisa dilakukan untuk mengatasi ribuan ekor ikan di Waduk Jatiluhur” ujan mantan Bupati Kabupaten Purwakarta ke-8.
Menurut Dedi pakan ikan menjadi salah satu penyebab kematian yang disebabkan oleh cuaca buruk, terdapat gas beracun dari sisa pakan yang mengendap didasar waduk, sehingga sisa makanan tersebut berubah menjadi gas beracun, kemudian arus air yang memiliki curah hujan yang tinggi akan bergerak ke atas yang selanjutnya mencemari ikan-ikan yang hidup, setelah gas tersebut diatas kemudian kan-ikan menghirupnya, lalu ikan tersebut mati.