Mohon tunggu...
Siska Aningdiyah
Siska Aningdiyah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang yang hobi menyuarakan pikiran, pendapat, dan uneg-uneg melalui sebuah tulisan

Hidup ini butuh hiburan serta liburan bukan hanya sekadar lemburan dan pikiran sehingga menjadi refresh bukan stress

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aplikasi untuk Semua: Kisahku dengan Grab

11 November 2019   17:41 Diperbarui: 5 Desember 2019   12:32 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

#SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

Hidup di era digital saat ini membuat kita semakin dimudahkan dalam melakukan setiap urusan kita. Salah satu aplikasi yang bisa dibilang sangat membantu kita dalam menjalankan setiap urusan yaitu Grab. Mengapa Grab bisa dibilang sangat membantu urusan kita? Sebab Grab memberikan banyak sekali layanan yang kita butuhkan untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Mulai dari Grab Car/Bike yang dapat mengantar dan menjemput kita dimanapun kita berada, kemudian ada Grab Food yang sangat bermanfaat bagi anak kos utamanya, dan masih banyak layanan yang ditawarkan oleh Grab. 

Saya salah satu pengguna Grab, sudah sejak tahun 2017 saya menggunakan aplikasi ini. Jujur, saya masih takut untuk mengendarai motor sendiri di jalanan, untuk itu dengan adanya Grab sangatlah membantu saya untuk bepergian. Ada satu kisah yang benar-benar membuat saya terkesan. Pada saat itu, saya hendak pergi ke kantor pos untuk mengirim surat pengunduran diri dari salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Saya memesan Grab Car untuk mengantarkan saya ke kantor pos. Saat itu drivernya adalah seorang bapak-bapak, orangnya ramah, sopan, dan yang membuat saya terkesan adalah bapak itu benar-benar seorang yang open minded menurut saya.

Awalnya hati saya sedikit gusar karena menunggu Grab yang tak kunjung datang, ditambah lagi titik yang tertera di aplikasi tidak sesuai dengan titik di rumah saya, titiknya berhenti sekitar kurang lebih 450 m dari rumah saya. Ketika saya chat dengan bapaknya, beliau tidak mau maju dari titik, padahal driver lainnya mau ketika saya bilang titiknya tidak sesuai, akhirnya saya memutuskan untuk berjalan menghampiri. Pada saat saya membuka pintu mobilnya, bapaknya minta maaf sama saya karena beliau takut apabila tidak berhenti sesuai titik, seketika itu hati saya yang awalnya merasa gusar pun luruh, dan saya bilang tidak papa pak. Bapaknya tanya kemana tujuannya, saya jawab ke kantor pos pak.

Di perjalanan kita cerita-cerita, awalnya beliau bertanya sama saya mengapa saya ke kantor pos dan saya pun menjelaskan maksud serta tujuan saya. Akhirnya sang bapak pun memberikan pesan-pesan kepada saya, ada dua hal yang benar-benar saya ingat. Pertama, beliau mengatakan kepada saya, ketika kamu ingin mendaftarkan diri entah itu kuliah atau kerja dimanapun itu, turuti kata hatimu, jangan pikirkan dulu tentang orang tuamu yang akan melarang atau tidak merestui, untuk urusan izin orang tua belakangan yang terpenting kamu niat daftar dulu, ketika kamu sudah keterima lambat laun orang tuamu pasti mengizini, beliau juga berkata, saya tidak melarang anak saya mau kemana.

Kemudian beliau juga bercerita bahwa anaknya yang pertama sudah lulus kuliah kedokteran dan berniat pergi ke Abu Dhabi untuk mencari modal demi melanjutkan studi S2 nya, dan kebetulan anaknya yang kedua masih SMA, yang mana satu SMA sama saya dan merupakan adik kelas saya, yang mana rencananya juga akan kuliah kedokteran. Hal kedua yang benar-benar menyentuh hati saya yaitu, beliau berpesan kepada saya, ketika kamu berada dimanapun hal yang paling penting adalah perbaiki ibadahmu dan kuatkan imanmu, iman adalah tameng, jangan lupa laksanakan ibadah, insyaallah kamu akan diberikan kemudahan-kemudahan dalam menjalankan setiap urusanmu.

Pesan-pesan itu yang akhirnya membuat saya terkesima akan sosok bapak driver itu. Mengapa? Sebab yang saya tau kebanyakan orang tua biasanya mengkhawatirkan anaknya ketika berada di jauh atau bisa dibilang akan merantau, pasti mereka merasa takut akan terjadi apa-apa dengan anaknya nanti apalagi anaknya perempuan pastilah ada rasa was-was tersendiri, dan kebanyakan mereka akan berpesan kepada anaknya untuk menjaga diri, mungkin itu juga penyebab nantinya jika seorang anak tinggal jauh dengan orang tuanya akan melupakan ibadah mungkin karena sibuk atau lalai sebab tak ada yang mengingatkan, mungkin juga mereka berpikir yang terpenting bisa menjaga diri, padahal menjaga diri juga bisa dengan cara memeperbaiki iman dan menata ibadah, bukan sekadar mawas diri. Itu satu kisah yang membuat saya terkesan.

Dan yang saya tangkap selama ini, dengan adanya Grab bisa menambah relasi kita, apalagi jika drivernya asik diajak ngobrol, friendly, dan memiliki banyak pengalaman yang juga mungkin ingin mereka sharing dengan pengguna jasanya. #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

Okee lanjut kita balik membicarakan tentang layanan yang diberikan Grab. Satu lagi layanan Grab yang juga sering saya gunakan adalah Grabfood. Layanan ini sangat membantu saya, terutama ketika saya tidak sedang di rumah. Apalagi ditambah dengan promo-promo yang berlaku, itu sangat menguntungkan saya, karena dapat menghemat pengeluaran juga. #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

PokoknyaGrab itu aplikasi yang TOP BGT lah. Saya juga berterima kasih atas adanya aplikasi Grab ini, benar-benar memudahkan urusan sehari-hari saya. Salam Modernisasi Dengan Proses Digitalisasi. #SelaluBisa #AplikasiUntukSemua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun