Mohon tunggu...
Siska Amelia
Siska Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siska Amelia (Mahasiswa Prodi Manajemen S1, Universitas Pamulang)

Let's do it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kondisi Agregat Demand dan Agregat Supply Di Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19

14 Desember 2021   22:03 Diperbarui: 14 Desember 2021   22:29 5320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterestcreativemarket

Kondisi pandemi covid-19 menyebabkan kegiatan produksi menurun, atau bahkan beberapa sektor mengalami pemberhentian dan sulit bagi pembuat kebijakan untuk merumuskan respon kebijakan makro ekonomi yang tepat. Kesulitan yang dihadapi tersebut timbul lantaran adanya pembatasan gerak masyarakat. Selanjutnya yang terjadi ialah supply shock dan demand shock secara bersamaan.

Supply shock sendiri ialah peristiwa yang secara tiba-tiba meningkatkan atau mengurangi pasokan komoditas atau layanan, atau komoditas dan layanan secara umum. Sedangkan demand shock ialah peristiwa yang secara tiba-tiba meningkatkan atau menurunkan permintaan barang atau jasa untuk sementara waktu.

Ekonom Fasil Basri menyebutkan bahwa kurva agregat supply telah mengalami pergeseran ke arah kiri atau ke bawah. Ia juga menambahkan bahwa semua negara telah menetapkan anggaran yang cukup besar untuk menghadapi pandemi covid-19, khususnya dalam sektor usaha. Semua sektor terkait terganggu, sehingga mengakibatkan demand shock, menggeser agregat demand ke kiri atau kebawah.

pinterest
pinterest

Contohnya seperti sektor ketenagakerjaan yang juga mengalami dampak dari penurunan kegiatan produksi akibat pandemi covid-19, penganggurang mengalami peningkatan akibat terjadi pemutusan hubungan kerja. Menurut proyeksi core Indonesia menambahkan jumlah pengangguran terbuka yang signifikan bukan hanya disebabkan oleh perlombaan laju pertumbuhan ekonomi, melainkan disebabkan oleh perubahan prilaku masyarakat terkait pandemi covid-19.

Perekonomian Indonesia akan terus tertekan hingga pemerintah bisa mengendalikan penyebaran virus. Langkah-langkah stimulus fiskal perlu di fokuskan pada sektor kesehatan dan bantuan sosial untuk menangani wabah tersebut. Hanya setelah wabah terkendali dan jarak sosial berakhir, stimulus fiskal standar dan kebijakan moneter dapat digunakan untuk mendukung agregat demand dan agregat supply.

Penulis :

Siska Amelia (Mahasiswa Prodi Manajemen, Universitas Pamulang)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun