Investasi di pasar modal bukan lagi hal yang hanya terbatas bagi orang dewasa dengan penghasilan besar. Semakin banyak remaja yang tertarik dan berinvestasi di pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah remaja yang terlibat dalam investasi saham dan produk keuangan lainnya. Berdasarkan data dari KSEI pada 3 November 2022, jumlah investor di pasar modal sudah menembus angka 10 juta. Angka ini mengacu pada Unique Investor Identity dengan komposisi 99,78% investor lokal. Pada kelompok usia, investor muda di bawah 30 tahun masih mendominasi pasar modal dengan proporsi sebesar 59,08% kelompok usia ini memiliki total aset Rp 53,38 triliun.Â
    Tren investasi di pasar modal semakin populer di kalangan remaja. Banyak yang memanfaatkan teknologi yang lebih baik dalam berinvestasi di pasar modal. Namun, penting bagi remaja untuk memahami resiko dan cara berinvestasi yang benar. Tren investasi remaja di pasar modal menunjukkan bahwa remaja semakin sadar akan pentingnya mengelola keuangan mereka dengan bijak. Dalam era digital, aplikasi investasi seperti Ajaib, dan masih banyak lagi membuat investasi di pasar modal semakin mudah dan terjangkau bagi remaja.Â
    Remaja dapat memulai dengan investasi saham, obligasi, dan reksadana. Investasi saham adalah investasi langsung di perusahaan tertentu. Sementara obligasi adalah surat utang perusahaan dan pemerintah. Reksadana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan terdiri dari kumpulan saham atau obligasi. Berikut ini adalah tren investasi di pasar modal oleh remaja yang perlu diketahui, :
    1. Perdagangan Saham Secara Online
Dalam beberapa tahun terkahir, semakin banyak remaja yang berinvestasi di pasar saham secara online. Platform investasi secara online seperti Robinhood, E-Trade, dan TD Ameritrade telah membuat investasi saham lebih mudah dan dapat diakses oleh semua orang, termasuk remaja. Remaja dapat membuka akun investasi dengan mudah, bahkan dengan hanya membutuhkan identitas dan nomor telepon. Namun, perlu diingat bahwa investasi saham memiliki resiko dan potensi keuntungan yang tinggi, sehingga remaja harus melakukan riset dan analisis yang cukup sebelum berinvestasi.Â
    2. Investasi Melalui Aplikasi Ponsel
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak aplikasi investasi yang tersedia di pasar seperti Acorn dan Stash. Aplikasi ini memungkinkan remaja umtuk memulai investasi hanya dengan beberapa dolar saja. Namun, perlu diingat bahwa keuntungan yang dihasilkan dari investasi dengan jumlah kecil biasanya tifak signifikan, sehingga remaja harus tetap melakukan riset dan analisis sebelum brinvestasi.
    3. Investasi Dalam Obligasi
Obligasi merupakan salah satu produk keuangan yang menawarkan potensi keuntungan yang lebih stabil dibandingkan dengan saham. Obligasi biasanya diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk meminjam uang dari investor. Investor yang membeli obligasi akan menerima pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian pokok pada saat jatuh tempo. Obligasi merupakan investasi yang lebih aman dibandingkan dengan saham, namun potensi keuntungannya biasanya lebih rendah. Oleh karena itu, remaja perlu mempertimbangkan tujuan investasi mereka dan melakukan riset yang cukup sebelum memutuskan untuk berinvestasi.Â
    4. Investasi Dalam Reksadana
Reksadana adalah salah satu produk investasi yang paling populer di Indonesia, terutama bagi investor pemula. Reksadana merupakan investasi kolektif yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Investor membeli unit reksadana, dan manajer investasi menggunakan dana yang terkumpul untuk investasi di pasar modal.Â