Mohon tunggu...
Salfilia N
Salfilia N Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

maka menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengenal Self Esteem dan Cara Meningkatkannya!

20 Januari 2022   22:55 Diperbarui: 20 Januari 2022   23:39 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompasianer/Siska A. Nova

Kompasianer sudah pernah mendengar Self Esteem?

Kalau belum mari kita ulik bersama definisi dari Self Esteem dan mengetahui cara meningkatkannya.

Sebelumnya, pernahkah sobat kompasiana berada dalam posisi terendah atau menganggap diri sendiri lebih buruk dengan orang lain?

Hal seperti itu tidak boleh dibiasakan, memang sangatlah berat tapi kalau kita berusaha menerima diri kita pasti kita akan mengetahui betapa berharganya diri kita.

Dan buang pikiran bahwa "Enak dia bilang begitu, gak ngerasain". Pikiran seperti itu bakal bikin kita tidak maju, yang salah adalah kita mau menelan secara mentah pikiran oranglain yang berkata kita buruk dan langsung men-cap diri kita memang buruk.

Mari ketahui secara bersama apa itu Self Esteem?

Self Esteem adalah bagaimana cara seseorang memandang dirinya sendiri atau biasa disebut "Harga diri".

Istilah Self Esteem selalu merujuk pada penilaian atau pendeskripsian personal dengan sudut pandang dirinya sendiri. Hal ini, merujuk pada caranya menyukai, mengapresiasi, dan menghargai dirinya sendiri. Lalu, bagaimana cara kita memiliki self-esteem yang tinggi?

Seseorang yang dapat mengelola self-esteem dengan baik akan mempengaruhi kesuksesan dalam kehidupannya, sebaliknya bagi seseorang yang memiliki self-esteem yang rendah akan sulit menerima diri dan tidak percaya diri. Rendahnya self-esteem juga dapat memberikan risiko gangguan kecemasan. Namun, self-esteem yang berlebihan juga tidak baik.

Berikut cara meningkatkan Self-Esteem:
1. Memberi apresiasi pada diri sendiri

Merasa bangga dengan apa yang telah dicapai. Memuji diri sendiri dan berterimakasih kepada diri karena telah melakukan hal yang membanggakan dengan melakukan self-reward.

2. Mengenal Kelebihan dan Kekurangan diri
Menerima dan memanfaatkan kelebihan diri untuk membuktikan bahwa kamu memiliki potensi dan;
Memaafkan kekurangan diri karena semua orang pasti memiliki kekurangan, jadi jangan menyalahkan diri sendiri atas kekurangan yang dimiliki.

3. Self Talk Positif dan Menyediakan waktu untuk sendiri
Seseorang yang cemas akan penampilan atau ketika kepercayaan dirinya berkurang pasti lebih memilih menghabiskan waktu untuk mencari kekurangan yang dimiliki, sampai lupa bahwa memiliki kelebihan.

Dengan self talk positif kepada dirimu sendiri akan membawamu kedalam pikiran yang tenang dan akan membuatmu memandang diri sendiri secara positif juga. 

Terkadang Me-Time juga diperlukan dalam menenangkanmu dari masalah yang sedang kamu hadapi, karena apabila diri kamu senang badan dan pikiranmu juga ikut terbawa senang.

4. Memiliki target harapan yang realistis
Mengapa harus realistis? dalam menetapkan target harapan seseorang harus melakukan perencanaan yang matang demi terwujudnya harapan yang diinginkan. Karena, apabila diri kamu memiliki harapan yang mustahil justru akan membuat dirimu terbebani. Namun, apabila berhasil mewujudkan target harapan itu diri kamu sudah sangat terbaik melakukan itu.

5. Memaafkan diri sendiri dan oranglain
Memaafkan diri sendiri dan oranglain merupakan sikap lapang hati yang dapat membawa diri sendiri melanjutkan hidup yang lebih tenang tanpa beban. 

Tak seperti membalikkan telapak tangan, namun memaafkan diri sendiri dapat membantu diri untuk menggali potensi. Mereka yang mengakui kesalahannya dan mau mempelajarinya akan lebih baik meningkatkan self-esteem dibandingkan menyalahkan diri, karen kita harus sadar bahwa diri kita berhak bahagia.

Dengan banyaknya faktor yang memengaruhi self-esteem seseorang, termasuk dari faktor genetik dan pola asuh di masa lalu menjadi faktor pembentuk dasar self-esteem yang kita miliki sekarang. Serta, pengaruh dari alam bawah sadar, teman, pekerjaan, opini oranglain, dan kekurangan yang dimiliki.

Hal ini membuat self-esteem seseorang berubah-ubah, masih ada kesempatan untuk meningkatkan self-esteemmu menjadi baik. Namun, self-esteem yang terlalu tinggi akan tidak terlalu cocok untuk lingkungan karena ada kalanya seseorang yang memiliki self-esteem yang tinggi akan selalu menganggap dirinya selalu benar.

Bagaimana kompasianer? Sudah tahu kan sekarang apa itu Self-esteem?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun