Dalam hidup, kita sering kali dihadapkan pada pilihan yang sulit: bertahan atau melepaskan? Banyak dari kita merasa bahwa melanjutkan sesuatu hingga titik akhir adalah tanda keteguhan dan keberhasilan. Padahal, seringkali pilihan yang lebih bijaksana adalah cut off---berhenti atau memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi. Tak jarang, ada anggapan bahwa menyerah atau menghentikan sesuatu lebih awal adalah sebuah kegagalan. Padahal, dalam banyak kasus, itu justru bisa menjadi langkah paling cerdas yang kita ambil.
Cut off, baik itu dalam hubungan, pekerjaan, atau bahkan kebiasaan, bukan berarti kita menghindari masalah, melainkan kita memilih untuk menghargai waktu dan energi kita. Kita sering kali terjebak dalam situasi yang sudah jelas tidak menguntungkan, tetapi karena kita terlanjur terlibat, kita merasa sulit untuk keluar. Kita terikat pada harapan yang diciptakan di awal, atau bahkan merasa bersalah karena tidak dapat menyelesaikan sesuatu. Padahal, memutuskan untuk berhenti---atau melakukan cut off---adalah cara kita memberi ruang untuk hal-hal yang lebih baik, yang lebih sesuai dengan nilai dan tujuan kita.
Hidup ini bukanlah tentang menyelesaikan setiap hal yang dimulai, tetapi tentang membuat pilihan yang tepat pada waktu yang tepat. Cut off memberi kita kebebasan untuk melepaskan apa yang tidak lagi relevan, memberikan kita peluang untuk mulai yang baru, atau bahkan hanya untuk menjaga kesejahteraan mental dan emosional. Menghentikan sesuatu yang tidak lagi memberi dampak positif dalam hidup kita bukanlah tindakan yang salah, melainkan tindakan yang penuh pertimbangan dan keberanian. Jadi, jangan takut untuk memutuskan, karena kadang-kadang langkah mundur adalah bagian dari langkah maju.
Sebagai penutup, mari kita renungkan kutipan berikut yang sangat relevan:
"Sometimes the hardest part isn't letting go, but learning to start over." (Terkadang bagian tersulit bukanlah melepaskan, tetapi belajar untuk memulai kembali.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H