Partisipasi perempuan dalam politik Indonesia masih tergolong rendah. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong keterlibatan perempuan, realitas di lapangan menunjukkan bahwa suara mereka sering terpinggirkan. Angka keterwakilan perempuan dalam berbagai posisi kepemimpinan masih jauh dari harapan, dan ini menjadi tantangan serius bagi kemajuan demokrasi. Namun, dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Tangerang, muncul sosok perempuan yang membawa harapan baru: Intan Nurul Hikmah.
Saya, Raden Siska Marini, menulis opini ini dengan kesadaran penuh sebagai seorang perempuan. Dalam perjalanan ini, saya melepaskan berbagai keterikatan yang mungkin membatasi pandangan saya. Intan adalah sosok yang lahir dan tumbuh dalam keluarga yang menjunjung disiplin serta kepemimpinan yang kuat. Dia bukan hanya tokoh perempuan biasa; dia adalah harapan untuk pola kepemimpinan yang inklusif dan humanis, mencerminkan suara perempuan yang sering kali terabaikan.
Meskipun ada stigma politik dinasti yang melekat padanya, penting untuk menekankan bahwa Intan memiliki rekam jejak yang baik, pengalaman yang mumpuni, dan visi yang jelas. Dukungan terhadapnya seharusnya tidak terhalang oleh latar belakang keluarganya. Dia adalah perempuan inspiratif yang telah diakui dengan penghargaan dari DP3A Kab. Tangerang pada tahun 2018. Komitmennya terhadap masyarakat tercermin melalui berbagai peran aktif yang telah dijalaninya, termasuk sebagai penasihat Paguyuban Kang Nong.
Salah satu aspek yang sangat menonjol dari sosok Intan adalah kepeduliannya terhadap kesejahteraan guru pendidikan anak usia dini (PAUD). Intan pernah menjabat sebagai Ketua HIMPAUDI Kabupaten Tangerang, di mana dia berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik PAUD. Dalam perannya tersebut, dia tidak hanya memperjuangkan hak-hak guru, tetapi juga menciptakan program yang mendukung pengembangan profesional mereka. Hal ini menunjukkan bahwa dia memahami betul pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi generasi mendatang.
Dalam konteks Pilkada 2024, Intan berpasangan dengan Pak Maesyal Rasyid, seorang yang telah mengabdikan diri selama 40 tahun untuk rakyat dan memahami berbagai masalah di Kabupaten Tangerang. Pengalaman Pak Maesyal dalam berinteraksi dengan masyarakat selama bertahun-tahun memberikan fondasi yang kuat bagi kolaborasi mereka. Bersama, mereka mengusung visi "Tangerang Sejahtera, Tangerang Semakin Gemilang," yang mencerminkan harapan dan aspirasi masyarakat.
Salah satu program unggulan mereka adalah SELARAS (Sistem Lingkungan yang Aman, Ramah, dan Berkesinambungan). Program ini tidak hanya mencerminkan komitmen pasangan ini terhadap isu-isu sensitif, seperti kekerasan seksual dan perlindungan anak, tetapi juga menegaskan pentingnya lingkungan yang berkelanjutan dalam pembangunan sosial. Dengan pendekatan yang holistik, mereka berupaya menciptakan sinergi antara kebijakan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, menciptakan ruang di mana hak-hak individu dan kolektif diakui dan dijunjung tinggi. Ini adalah langkah strategis untuk menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi masyarakat saat ini, yang memerlukan pemikiran kritis dan inovasi.
Mereka bukan hanya sekadar membawa harapan kosong; mereka adalah harapan nyata untuk perubahan yang lebih baik. Dengan pengalaman, integritas, dan visi yang jelas, mereka memiliki potensi untuk memimpin Kabupaten Tangerang menuju kemajuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Sebagaimana diungkapkan oleh John F. Kennedy, "Change is the law of life. And those who look only to the past or present are certain to miss the future." Mari kita sambut masa depan dengan keberanian dan harapan, dengan memberikan dukungan kepada pemimpin yang benar-benar peduli akan kesejahteraan masyarakat dan "Tangerang (akan) semakin gemilang"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H