“tidak ada apa-apa pak, saya cuma bosan saja media sosial belakangan ini isi nya kebanyakan tentang korea, entah dramanya, penyanyinya, iklannya pokoknya isi tentang korea,”
“memang kenapa mba ? mba tidak suka dengan korea ya ?” ucapnya, dan aku melihat sekilas ketiga pria itu sedang menatap kearah ku
“bukannya tidak suka, hanya saja bahasa Indonesia jadi mulai tergeser dengan adanya bahasa korea. Begitu juga dengan budaya budaya di Indonesia yang mulai terpendem karna adanya budaya korea yang masuk ke Indonesia. Demam korea yang sedang terjadi di Indonesia sudah mengkhawatirkan, karena hampir semua gaya hidup di Indonesia sudah meniru kebudayaan Korea. Aliran musik masyarakat Indonesia sudah berganti menjadi aliran musik Korea dengan ciri khas boyband dan girlbandnya. Makanan khas Korea juga sudah banyak ditemui di Indonesia dan kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai makanan Korea tersebut dibanding dengan makanan khas Indonesia.
Hal ini lama-lama dapat menyebabkan hilangnya makanan khas Indonesia yang diperjual-belikan di pasaran karena kurangnya minat masyarakat terhadap makanan Indonesia dan menjadikan makanan khas Korea bertambah banyak diperjual-belikan di pasaran. Selain itu, tren busana ala Korea juga sangat diincar oleh remaja-remaja. Dengan kata lain masyarakat Indonesia dapat dikatakan terlalu fanatik dengan hal-hal yang berhubungan dengan Korea dan jika hal ini terus berlanjut, kebudayaan Indonesia dan bahasa Indonesia dapat luntur dari diri para remaja Indonesia dan berganti menjadi kebudayaan dan bahasa Korea yang saat ini mereka kagumi.
Menggunakan bahasa Korea atau bahasa asing lainnya ketika berkomunikasi dengan orang lain bukanlah suatu kesalahaan, tetapi kita tidak ingin remaja atau yang lainnya merasa bangga ketika menggunakan bahasa negara lain, daripada bahasa negara kita sendiri Bahasa Indonesia. Penggunaan kata atau istilah dalam Bahasa Korea di masyarakat jangan sampai melupakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa pemersatu dalam berkomunikasi.” Jelas ku.
“Tapi mba dari sudut pandang saya, bukankah dengan adanya budaya budaya asing yang masuk ke Indonesia ini merupakan hal positif karena akan menambah luas ilmu pengetahuan dan wawasan, hanya saja jangan sampai rasa bangga pada suatu negara lain, melunturkan rasa bangga kita terhadap negara kita sendiri. Selain itu juga para remaja Indonesia yang menyukai kebudayaan dan bahasa Korea pasti akan senang berburu segala hal yang berbau Korea, dengan begitu mereka harus menabung untuk bisa pergi dan membeli segala hal yang berhubungan dengan Korea. Misalnya bagi para penggemar boyband dan girlband Korea, tentu mereka sangatlah ingin menonton konser para boyband atau girlband idola mereka secara langsung, hal ini juga mendorong mereka untuk belajar menabung dan menghemat uang jajan mereka sendiri.
Selain menabung, yang saya tahu mereka juga jadi bisa untuk belajar berbisnis. Bagi para remaja yang pandai berbisnis, pasti mereka tidaklah menyia-nyiakan demam Korea ini. Mereka menyediakan barang-barang yang biasanya berhubungan dengan para penyanyi, boyband dangirlband dari Korea, seperti mug bergambar, tas lukis, sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt by request. Selain bisa mendapatkan informasi tentang Korea, mereka juga bisa belajar berbisnis.
Dan mereka pun jadi bisa menambah teman dan pengalaman karena mereka membentuk komunitas yang bernama Kpopers. Biasanya mereka akan membentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama boyband atau girlband yang mereka sukai, kelompok ini dinamakan fandom. Mereka bisa saling bertukar informasi, membuat suatu acara pertemuan sesama para Kpopers atau fanmeeting, mereka bisa belajar bahasa Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance dalam acara fanmeeting tersebut.
Ah iya satu lagi, apa mba tahu kalau di korea pun banyak yang ingin ke Indonesia loh karna Indonesia mempunyai banyak budaya,bahasa yang beragam serta alam yang indah. Bahkan ada beberapa produser produser korea yang menjadwalkan aktris dan aktor nya untuk syuting di Indonesia dan ada banyak aktor dan aktris yang mempelajari bahasa Indonesia.
Jadi mba intinya, bahasa asing apapun yang masuk ke Indonesia tidak bisa menyalahkan hanya dari negaranya saja tetapi bagaimana masing-masing orang menyikapi bahasa baru itu sendiri untuk alat komunikasi mereka. Saya paham dengan kekhawatiran mba, tetapi bukan hanya bahasa Korea saja yang masuk ke Indonesia, bahasa Indonesia pun sudah masuk ke Korea walaupun hanya beberapa.”
Aku pun tercengang mendengar penjelasan pria itu. Memang ada benarnya bahasa apapun yang masuk ke Indonesia tergantung pribadi masing-masing bagaimana cara ia menyikapi nya agar bahasa kita sendiri tetap eksis. Saat aku masih menyerap ucapan pria itu, tak lama terdengar suara pengumuman dari bandara bahwa pesawat yang munuju ke Korea akan lepas landas dan penumpang di suruh untuk bersiap-siap.