Mohon tunggu...
Siska Shapitri
Siska Shapitri Mohon Tunggu... Penulis - Kompasiana

Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen "Pertemuan yang Mengesankan" Karya Siska Shapitri

15 Desember 2021   10:13 Diperbarui: 15 Desember 2021   10:47 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ka, jangan lupa ya nanti kalau ketemu Lee Seung Gi di bandara salamin dari aku hehehe”

Itu adalah pesan yang kesekian kalinya yang dikirim oleh adik ku. Septia Ardana kelas 2 SMA adalah adik perempuan ku satu satunya dan dia tipe adik yang cukup menyebalkan, seperti sekarang ini. Dia berkali kali mengirim pesan seperti itu yang sudah jelas tidak akan pernah aku tanggapi. Mengapa ? karna aku tidak seperti dia yang gila korea. Dia tahu, saat ini idola nya baru selesai syuting di Jogya dan akan pulang kekorea hari ini, dan kebetulan hari ini pun setelah pekerjaan ku selesai aku akan pulang ke Jakarta dari bandara jogja , makanya dia terus terusan mengirimi ku pesan yang isi nya sudah bisa di tebak.

Bandara saat ini terlihat lebih ramai daripada minggu lalu saat aku dating ke sini. Entah ada apa yang membuat orang-orang ini berdiri di depan pintu masuk bandara, dan kebanyakan yang disana adalah wanita wanita muda. Berkali kali aku mengucap permisi agar di beri jalan untuk masuk kedalam, tetapi sakin banyaknya aku tetap terdorong ke belakang dan tidak dapat masuk ke dalam.

Kesal, aku sempat menggerutu untuk wanita wanita itu. Akhinya, akupun mencoba menghampiri security yang sedang berjaga di daerah sekitar dan bertanya pintu lain yang sepi yang bisa ku masuki dengan tenang. Setelah menunjukan paspor ku, akhirnya security itu pun mengantar ku ke pintu lain.

“Silahkan tunggu disini mba,” ucap security itu saat kami sudah di dalam.

“Oh ya, terima kasih pak,” ucap ku dan di balas dengan bungkukan kecil dan senyuman dari security itu.

Saat sudah duduk tenang, ku buka ponsel ku dan mulai melihat lihat akun Intagram dan Twitter ku dengan asik. Beberapa lama kemudian, 3 pria duduk di samping kursi ku yang kosong. Pria pertama berusia sekitar 40’an duduk disamping ku dengan membawa sebuah koper, disampingnya ada pria muda tampan tinggi putih sekitar 30’an dengan membawa tas ransel pundak nya juga topi hitam yang membuat wajah putih nya terlihat lebih putih dan disamping lagi ada pria yang muda nya tak beda jauh dari pria yang kedua. Dan mereka sempat berbincang-bincang dengan bahasa yang tidak ku mengerti.

“apaan sih dari tadi muncul nya korea korea mulu, di Intagram ada korea di Twitter juga korea”

Aku menggerutu sendiri saat melihat lihat akun media sosial ku. Pasalnya, remaja di Indonesia saat ini sedang marak dengan adanya budaya dan bahasa korea yang masuk ke Indonesia mereka menyebutnya demam korea atau Korean Wave. Istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya Korea pada berbagai negara di dunia. Indonesia termasuk negara yang sedang terkena demam Korea. Hal ini dapat terlihat di layar televisi Indonesia yang sekarang berlomba-lomba untuk menayangkan informasi dan hiburan yang berhubungan dengan Korea.

Demam korea pun melanda para remaja Indonesia seperti adik ku yang satu itu, berbagai stasiun televisi Indonesia bersaing untuk menayangkan berbagai macam acara televisi yang ada di Korea, seperti drama korea, film korea dan musik pop korea. Hal itu membuktikan betapa besar antusias para remaja Indonesia yang sangat menggemari Korea, bahkan mereka mulai membuat blog dan jejaring sosial yang khusus membahas Korea.

“ada apa memang mba dengan korea ?” sahut pria yang ada disamping ku, tekstur wajah nya terlihat seperti orang chiness tapi warna kulitnya sedikit lebih gelap dari kedua pria disamping nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun