Kenapa susah sekali melupakan dirimu dinda? Kenapa penyesalan selalu datang terlambat? Andai saja waktu itu abang mendengarkan kata-kata mu. Apa dinda masih mencintai Abang..? Apa dinda masih menyayangi Abang..? Abang benar-benar merindukanmu.
Apa dinda mau menikah dengan Abang? Hups apa pertanyaan itu masih perlu jawaban?
Apa kalau aku masih mencintai , menyayangi, mau menikah dengan Abang....? Apa yang akan Abang lakukan..?
Menceraikan wanita yang sudah mau menjadi istrimu...gara-gara ke egoisan mu ..Kau menikahinya karena rasa putus asa...karena rasa kecewa, takut tidak kawin-kawin, takut d olok- olok teman sekantor mu, takut di langkahi adikmu.
Aku sudah sedih karena kita tidak bisa bersatu...tapi tolong jangan tambah kesedihan ku dengan mendengar, melihat ketidak bahagiaan mu..karena keputusan yang salah.
Aku akan melakukan apapun agar abang bisa melupakan aku. Bisa mencintai, menyayangi wanita yang sekarang sudah abang pilih sebagai pendamping hidup abang. Tuhan tolong berikan Dia buah hati, agar dia bisa melupakan kan diri ini.
Aku akan menyimpan Perasaan Cinta, sayang ini didasar hati yang paling dalam....Karena aku ingin mencintai Pria yang akan jadi kekasih halal ku dengan sepenuh Hati.
Aku akan berdo'a untuk kebahagian abang...Jarak telah membuat kita tidak bisa bersatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H