Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibuku Matahariku

22 Desember 2022   00:11 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:14 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibuku... sinarmu..
Selalu beri kehangatan..
Bagi jiwa lemah..
Bersinar terang sepanjang masa...

Tidak ingin merepotkan..
Maupun membebanimu..
Sudah terlalu banyak..
Hikmah hidup kudapat...

Dalam mengarungi perjalanan..
Penuh derai air mata..
Serta tawa bahagia..
Menjadi satu kekuatan...

Bersamamu ibu..
Hati lebih tenang..
Semangat tidak padam..
Walau berbagai rintangan dilalui...

Terus menerus..
Memberi perhatian besar..
Sebagai bentuk tanggung jawab..
Demi kebaikan anak-anakmu...

Semoga ibu terus sehat..
Tetap berbahagia..
Sebagai seorang anak..
Hanya berupaya menjaga rasa...

Agar ibu tetap gembira..
Di usia senja..
Masih bisa mengikuti..
Tumbuh kembang anak cucu...

Maafkan aku ibu..
Masih belum berhasil..
Tunjukkan prestasi diri..
Yang membanggakan ibu dan keluarga...

Jalan itu masih panjang..
Hanya ketegaran hati kumiliki..
Denganmu di sisiku..
Menjadikan lebih yakin menggapai asa...

Selamat Hari Ibu..
Untuk ibu - ibu tangguh Indonesia..
Layak disematkan pada dirimu..
Pahlawan bagi Pertiwi...

Jakarta, 22.12.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun