Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Istimewaku

30 November 2022   23:17 Diperbarui: 30 November 2022   23:31 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa beruntung diriku..
Tercipta sebagai manusia..
Dari tiada menjadi ada..
Anugerah dan hikmat luar biasa yang disyukuri...

Menjadi manusia berakal berkarakter..
Suka keheningan ketenangan..
Serta kedamaian dan keindahan..
Sebagai pondasi kuat untuk berkarya...

Tidak ku sia-siakan hidup..
Hidup amat berarti..
Menginspirasi dan memotivasi..
Bagi diri dan lingkungan luas...

Mampu menghadapi dan menyiasati..
Dinamika yang terus berkembang..
Hanya dengan kendali diri kuat..
Tidak hanyut terbawa arus...

Beradaptasi dengan perubahan..
Namun tetap jadi diri sendiri..
Walau hidup penuh rintangan..
Menjadi keistimewaan yang semakin menguatkan...

Sebagai manusia yang kaya..
Kaya pengetahuan dan pengalaman..
Membentuk nilai diri..
Menjadi kebahagiaan tersendiri...

Yang berarti aku..
Tidak pernah menyesali..
Tercipta sebagai manusia..
Walau kehidupan itu absurd...

Dengan keyakinan penuh..
Dengan berfikir sehat..
Dengan hati bersih..
Semua terlihat menyenangkan...

Kehidupanku adalah keistimewaanku..
Sebagai berkah dari Ilahi..
Tak dapat aku balaskan..
Selain perbuatan baik pada sesama dan semesta...

Jakarta, 30.11.2022
SusiLawati Saras

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun