Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Karakter Diplomat Mengikis Mental sebagai Korban

25 Agustus 2020   15:00 Diperbarui: 25 Agustus 2020   15:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tanggung jawab terbesar dalam membentuk karakter anak bangsa menjadi pribadi berani, tangguh, mandiri dan bertanggung jawab ada pada kementerian pertahanan. Sesuai dengan namanya berupaya dalam menyiapkan kekuatan untuk menghadapi dinamika hidup yang terus berkembang dinamis (global) dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Semua sektor kehidupan menjadi domain kementerian pertahanan sebagai pondasi awal dalam menetapkan dan menjalankan setiap kebijakan, tugas dan tanggung jawab agar terukur dan efektif yang berfokus pada kestabilan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Selama ini dirasakan fungsi kementerian pertahanan sangat dominan pada bidang militer. Jika keadaan baru selesai perang dunia kedua karena invasi militer sebagai ancaman terhadap suatu negara maka peran militer terdepan yang didukung alutsista sebagai perlengkapan pendukung utama dalam menjaga dan melindungi negara dari serangan militer dari negara lain.

Namun seiring berjalannya waktu, saat ini bentuk gangguan ancaman mengalami perubahan sesuai perkembangan zaman, perang dilakukan dengan tidak lagi menyerang fisik manusia tetapi pada kemampuan pikir manusia bagaimana dapat mempengaruhi pihak lain agar mau tunduk dan mengikuti kehendaknya/tujuannya adalah mendapatkan keuntungan bersama, ini merupakan kebutuhan saat ini. 

Negara-negara di dunia menyadari bahwa kekuatan diplomasi dapat memajukan negaranya, dengan terus mencetak pribadi-pribadi unggul dan ahli dalam berdiplomasi agar selain terjalin hubungan internasional yang baik otomatis memudahkan mengambil manfaat dari hubungan tersebut dalam hal ini terlibat sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).  

Diplomasi adalah seni dan praktek bernegara oleh seseorang (disebut diplomat) yang biasanya mewakili sebuah negara/organisasi. Kata diplomasi sendiri terkait dengan diplomasi internasional yang biasanya mengurus berbagai hal seperti budaya, ekonomi dan perdagangan (Wikipedia).

Indonesia saat ini terkesan lemah dalam berdiplomasi, padahal diplomasi memegang peran utama dalam lingkup pergaulan internasional selain ekonomi dan militer.

Berdiplomasi adalah menyelenggarakan urusan berhubungan antara negara dan negara dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat bagi keuntungan pihak yang bersangkutan dalam perundingan dan sebagainya (KBBI). 

Peluang ini harus menjadi fokus untuk diberdayakan lebih luas bagi bangsa Indonesia khususnya yang saat ini memiliki bonus demografi agar kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia juga mengalami peningkatan kualitas dalam berpikir dan bertindak/strategi.

Saat ini bangsa Indonesia masih dominan berpikir politik praktis dalam negeri. Hampir merata masyarakat mengalihkan perhatian dan pikirannya ke sini karena adanya keterlibatan mereka pada sistem politik demokrasi sebagai pemilih dalam konteks pemilu. 

Pada akhirnya memunculkan sikap rapuh karena saat merasa aspirasinya belum dijalankan oleh pemilik wewenang kemudian kecewa dan mengeluh, sejatinya sebagai warga negara yang memiliki hak dan juga kewajiban yang harus ditunaikan sebagai bentuk tanggung jawab, tidak  berfokus pada hal-hal yang tidak substansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun