Mohon tunggu...
Sisiliya Putri A
Sisiliya Putri A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Saya seorang mahasiswa semester 4 yang memiliki hobi menulis puisi dan novel.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia: Perbandingan, Tantangan, dan

9 Januari 2025   13:26 Diperbarui: 9 Januari 2025   13:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Corporate Social Responsibility (CSR) telah menjadi bagian integral dari dunia bisnis modern. Di Indonesia, implementasi CSR semakin mendapat perhatian seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ditetapkan oleh PBB memberikan kerangka kerja yang jelas bagi perusahaan untuk mengarahkan program CSR mereka.

Kaitan CSR dan SDGsCSR dan SDGs memiliki kesamaan tujuan, yaitu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan. CSR dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai SDGs dengan cara: -Memperbaiki kualitas hidup: Program CSR yang fokus pada kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat dapat berkontribusi pada pencapaian SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) dan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas). -Melindungi lingkungan: Inisiatif CSR yang berfokus pada pengelolaan lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon dan pengelolaan limbah, mendukung pencapaian SDG 13 (Aksi Iklim) dan SDG 15 (Kehidupan di Darat). -Mengurangi kemiskinan: Program CSR yang memberikan akses kepada masyarakat terhadap sumber daya dan peluang ekonomi dapat membantu mengurangi kemiskinan
Namun, bagaimana perbandingan praktik CSR di Indonesia dengan negara lain? Dan apa saja tantangan dan peluang yang dihadapi dalam implementasi CSR di Indonesia?
Perbandingan Praktik CSR Indonesia dengan Negara LainJika dibandingkan dengan negara-negara maju, praktik CSR di Indonesia memiliki karakteristik yang unik. 1. Tingkat Regulasi: Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur CSR, namun tingkat detail dan pengawasan belum seketat negara maju. 2. Fokus Program: Fokus program CSR di Indonesia cenderung lebih beragam, sementara negara maju seringkali lebih spesifik pada isu-isu lingkungan atau sosial tertentu. 3. Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Keterlibatan masyarakat dan LSM dalam program CSR di Indonesia masih perlu ditingkatkan. 4. Pengukuran Dampak: Pengukuran dampak program CSR di Indonesia masih menjadi tantangan, sementara negara maju telah mengembangkan metrik yang lebih baik. 5. Pelaporan: Pelaporan CSR di Indonesia telah menjadi kewajiban, namun kualitas pelaporan masih bervariasi.
Pelajaran dari Negara Lain: 1. Pentingnya regulasi yang jelas dan konsisten: Regulasi yang kuat dapat mendorong perusahaan untuk lebih serius dalam menjalankan program CSR. 2. Fokus pada isu-isu material: Perusahaan perlu mengidentifikasi isu-isu material yang paling relevan dengan bisnis mereka dan masyarakat sekitar. 3. Keterlibatan pemangku kepentingan: Melibatkan pemangku kepentingan dalam perencanaan dan pelaksanaan program CSR dapat meningkatkan relevansi dan keberlanjutan program.4. Pengukuran dampak yang komprehensif: Pengukuran dampak yang baik dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengukur keberhasilan program. 5. Transparansi dan akuntabilitas: Pelaporan CSR yang transparan dan akuntabel dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.Tantangan Implementasi CSR di IndonesiaSelain perbedaan dengan negara lain, implementasi CSR di Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain: 1. Kurangnya kesadaran: Tidak semua perusahaan memahami pentingnya CSR dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam strategi bisnis. 2. Keterbatasan sumber daya: Implementasi program CSR membutuhkan investasi yang cukup besar, baik dalam hal finansial maupun sumber daya manusia.3. Kurangnya koordinasi: Kurangnya koordinasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sipil dapat menghambat efektivitas program CSR. 4. Perubahan lingkungan bisnis: Perubahan lingkungan bisnis yang cepat, seperti persaingan yang semakin ketat dan ketidakpastian ekonomi, dapat mengalihkan fokus perusahaan dari program CSR.Peluang dan Langkah ke Depan
Meskipun menghadapi tantangan, terdapat beberapa peluang untuk meningkatkan implementasi CSR di Indonesia: 1. Peningkatan kesadaran: Melalui kampanye edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif, seperti yang dilakukan oleh PT. Indofood berupa program Indomie Untuk Negeri; Program CSR yang dilakukan untuk membantu para siswa di seluruh Indonesia, seperti dengan memperbaiki fasilitas olahraga, laboratorium, perpustakaan, dan kantin sekaligus agar kesadaran akan pentingnya CSR dapat ditingkatkan.  2. Kemitraan strategis: Kemitraan antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat sipil dapat memperkuat dampak program CSR. Contohnya, program CSR yang melibatkan pemerintah desa dalam pengembangan infrastruktur di daerah terpencil. 3. Inovasi teknologi: Penggunaan teknologi seperti big data dan artificial intelligence dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program CSR. 4. Pengembangan kapasitas: Pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi pelaku bisnis dan masyarakat sipil dapat meningkatkan kualitas implementasi CSR.
Langkah-langkah ke DepanUntuk mencapai implementasi CSR yang lebih efektif di Indonesia, beberapa langkah perlu diambil: 1. Penguatan regulasi: Pemerintah perlu terus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap regulasi CSR, dengan mempertimbangkan praktik terbaik internasional. 2. Meningkatan transparansi: Perusahaan perlu meningkatkan transparansi dalam pelaporan kinerja CSR, misalnya dengan menggunakan Global Reporting Initiative (GRI) Standards. 3. Fokus pada dampak sosial: Program CSR harus lebih fokus pada dampak sosial yang nyata bagi masyarakat, seperti yang dilakukan oleh [Sebutkan contoh program CSR dengan dampak sosial yang signifikan]. 4. Inovasi: Perusahaan perlu terus berinovasi dalam mengembangkan program CSR yang relevan dan berkelanjutan.

Referensi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Global Reporting Initiative (GRI) Standards. Laporan keberlanjutan perusahaan-perusahaan Indofood (https://www.topbrand-award.com/article/detail/indomie-untuk-negeri-rayakan-usia-50-tahun-indomie)  Suparman, A. (2018). Implementasi Corporate Social Responsibility di Perusahaan Indonesia: Studi Kasus. Jurnal Manajemen, 12(2), 123-135. * World Bank. (2020). Doing Business 2020. https://archive.doingbusiness.org/en/doingbusiness

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun