Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang berada di Provinsi Bengkulu. Pulau ini dikenal dengan wisata alam salah satunya adalah hutan magrove. Tak banyak yang mengetahui mengenai potensi alam yang kaya di pulau tersebut. Maka dari itu mahasiswi-mahasiswi di Universitas Bengkulu melakukan Riset mengenai potensi yang berada di hutan mangrove pulau enggano melalui program PKM-RE. Program Kreastivitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE), merupakan salah satu wadah bagi para mahasiswa untuk menungkan ide dan mengembangkan potensi daerah. Tim PKM RE ini beranggotakan 5 orang diantaranya, Sisilia Salsabilla, Rindiyani, Intan Rafika, Aminah Syahidah, dan Afifah Widias Tira dibawah bimbingan Dosen Dr. Sipriyadi, S.Si.,M.Si dari Universitas Bengkulu  berinovasi melakukan riset mengenai potensi bakteri endofit yang bersimbiosis di batang tanaman mangrove jenis Xylocarpus granatum yang memiliki potensi sebagai antioksidan.Â
Antioksidan alami banyak ditemukan pada tanaman. Senyawa alami pada tanaman ada yang menunjukkan sifat antioksidan alami dan mampu menangani radikal bebas, salah satu yang dapat dijadikan sebagai antioksidan alami adalah bakteri indigenous yang bersumber dari endofit Xylocarpus granatum yang dapat menghasilkan senyawa bioaktif sehingga memiliki potensi sebagai antioksidan baru yang dapat dimanfaatkan sebagai anti aging (Penuaan dini). Oleh karena itu, riset ini menggunakan isolat bakteri indigenous dilakukan sebagai sumber alternatif yang memiliki nilai tambah sehingga dapat diaplikasikan dalam pengobatan modern.Â
Salah satu yang menarik perhatian dari hasil penelitian ini adalah potensi biopigmen yang disebut dengan pigmen Pyocyanin sebagai senyawa antioksidan. Pigmen Pyocyanin, umumnya dihasilkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa, telah dikenal karena aktivitas antioksidannya yang kuat.
Adapun langkah yang dilakukan dalam proses identifikasi riset ini ialah Langkah pertama, penyiapan media kultur Nutrien Broth, kemudian dilanjutkan dengan peremajaan bakteri dengan maksud untuk memperoleh populasi bakteri yang cukup untuk analisis lebih lanjut. Langkah kedua dilanjutkan dengan identifikasi bakteri berdasarkan gen 16S RNA menggunaan PCR, gel documentation dan sequensing DNA hasil dari perlakuan ini, sampel terindikasi memiliki jenis bakteri Pseudomonas aeroginosa. Kemudian langkah Ketiga dilakukan proses ekstraksi pigmen dan metabolit sekunder untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung di dalamnya dengan metode lanjutan GC-MS dan UV-VIS yang dimana diketahui bahwa terdapat 6 senyawa yang memiliki similiritas 99% dengan pyosianin (senyawa antioksidan). Dari beberapa langkah tersebut telah diketahui bahwa sampel memiliki similiritas terhadap senyawa antioksidan. Maka dari itu dilanjutkan dengan identifikasi aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan hasil metabolit sekunder memiliki klasifikasi aktivitas antioksidan kategori kuat
Pulau enggano memiliki berbagai potensi besar di dalamnya, maka dari itu diharapkan riset ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan sumber daya dimasa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H