Belum selesai negara menanggulangi Covid-19, tahun 20201 di buka dengan hal-hal yang masih tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Kabar duka. Pesawat Sriwajaya Air SJ 182, Sabtu (9/1) yang dijadwalkan lepas landas dari Jakarta menuju Pontianak itu tidak sampai dengan selamat di tujuannya.Â
Sama halnya dengan longsor di Sumedang yang menelan korban lebih karena tim penyelamat yang sedang bertugas dilahap pula oleh tanah-tanah itu. Dalam Psikologi sendiri ada sebuah teori yang di sebut 7 Stages of Grief.Â
Dalam masa Grief (Berduka) setiap orang memiliki tenggat waktu yang berbeda dan tidak semua orang melewati tahapan yang sama. Sebagai sesama manusia yang hidup berdampingan setidaknya kita dapat mencoba saling berempati dengan cara memahami emosi orang disekitar kita yang sedang berduka agar dapat mengerti bagaimana cara memberi respon yang tepat.
- Shock & Denial
Tahap paling pertama yang dirasakan oleh orang yang kehilangan significant others mereka adalah perasaan kaget dan menolak. Terutama pada kematian mendadak atau akibat kecelakaan. Tentu saja karena tidak terduga dan diluar ekspetasi.
- Pain & Guilt
Tahap selanjutnya mereka pada umumnya merasakan kesedihan yang mendalam dan penyesalan. tahapan ini kadang juga masih diselingi oleh perasaan shock dan menolak kenyataan.Â
- Anger & Bargaining'
Setelah merasakan kesedihan yang mendalam, selanjutnya beberapa juga merasakan marah pada keadaan yang sedang terjadi. Karena tidak mampu merubah keadaan, ataupun menerimanya, maka respon yang di berikan adalah kemarahan.Â
- Depression, Loneliness, & Reflection
Beberapa juga ada yang mampu melewati langkah anger dan langsung memasuki tahapan merasa kesepian, depresi dan melakukan banyak refleksi diri.
- The Upward Turn
Di dalam tahapan ini seseorang mulai dapat memikirkan sisi lain dari perasaan kehilangan yang sedang dialaminya. Beberapa hal mulai dipikirkan secara lebih logis dan mulai menuju pada tahapan selanjutnya.Â
- Reconstruction & Working Through
Rekonstruksi dan berusaha memulai lagi dengan perasaan dan harapan baru. Mulai dapat mengambil kontrol terhadap kehidupannya lagi.
- Acceptance
Pada tahap ini, seseorang yang ditinggalkan oleh significant others mereka mulai dapat mengikhlaskan. Meskipun bukan berarti melupakan segalanya, pada tahap ini mereka dapat menceritakan pengalaman kehilangan mereka tanpa merasakan kesedihan dan bisa merasa baik-baik dan melanjutkan kehidupan sebagaimana mestinya.
Ke-tujuh tahapan ini dapat dilewati masing-masing individu sebagaimana waktu yang beragam, namun dengan mengerti tahapan ini semoga sebagai manusia kita dapat lebih berempati dan tidak menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menguras emosi para anggota keluarga yang sedang mengalami kesedihan.Â