Lebaran yang selalu identik dengan mudik dan halal bihalal adalah momentum yang paling ditunggu seluruh umat muslim, tak terkecuali mahasiswa/i Indonesia yang sedang menuntut ilmu di negeri orang. Sayangnya terkadang karena satu dan lain hal, dari tiket yang terlalu mahal hingga dihadapkan dengan ujian semester, banyak dari pejuang akademik ini akhirnya memutuskan untuk bertahan di tanah perantauan. Bagi yang terpaksa harus jauh dari keluarga, yuk simak beberapa tips asyik berikut agar lebaran tetap bermakna meski tidak dihabiskan di kampung bersama keluarga:
1. Mengikuti Eid Festival/acara makan-makan dengan komunitas Indonesia
Bagi mahasiswa Indonesia di luar negeri, makanan Indonesia, walaupun hanya sebungkus mie instan adalah suatu kenikmatan yang tak terhingga. Nah, momen lebaran yang biasanya dihabiskan dengan orang terdekat dan kini kondisinya berbeda jauh, pasti merupakan hal yang sulit. Bahkan seringnya bikin baper. Biar nggak nangis bombay karena nggak bisa nyicip rendang dan opor ayam di hari raya. Pastikan sebelum hari raya, ada baiknya pasang mata dan telinga tentang kapan pihak kedutaan atau komunitas Indonesia mengadakan acara open house.Â
Ini bukan hanya penting untuk membantu mengobati kangen makanan khas lebaran, tetapi juga bisa menjadi ajang silaturahmi dan update info terkini seputar tanah air yang sering para pelajar lewatkan karena kesibukan kuliah. Alternatif lainnya bila kita ketinggalan info, kita bisa menghadiri Eid Festival yang diadakan komunitas muslim setempat. Walaupun mungkin kita nggak akan mudah menemukan ketupat disini, tapi paling tidak kita akan bertemu hidangan unik khas lokal.Â
2. Menjadi volunteer kegiatan Idul Fitri
Terserang homesick karena nggak bisa balik ketika idul fitri adalah hal wajar bagi mahasiswa perantauan. Mengatasinya? Gampang! Buat diri kalian sibuk saat lebaran. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan menjadi volunteer di masjid-masjid komunitas muslim atau faith organization di kampus. Tidak menjelang idul fitri saja, tapi mereka kerap meminta tenaga relawan saat bulan puasa. Kesempatan mendulang pahala dan pengalaman ini tentu tidak boleh dilewatkan.Â
Nilai plus-nya banyak lho. Melatih diri untuk sigap dan cekatan adalah salah satunya. Kegiatan Ramadan yang sudah dijadwalkan dengan rapi, tentu menuntut kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah meski berada dalam keadaan puasa. Selain itu, kesempatan kita untuk memperluas jaringan tentu terbuka lebar karena kita akan kerap berinteraksi dengan banyak muslim, bukan hanya dari negara yang sama saja, tetapi juga yang berbeda benua hingga mazhab. Dengan tingginya frekuensi interaksi yang dijalin, diharapkan kita dapat mengenalkan budaya islam yang tumbuh di Indonesia, dan juga mengenal lebih baik tradisi mereka saat merayakan Idulfitri.Â
3. Barbeque/Potluck Party
Ide lain untuk menghabiskan waktu ketika mudik tak kesampaian adalah menraktir diri dengan bertamasya ria ke taman terdekat sembari membawa jajanan dan makanan berat. Agar lebih menyenangkan, ada baiknya untuk mengajak teman-teman terdekat, baik muslim maupun non-muslim. Sistemnya bisa barbeque party di alam terbuka atau potluck party di taman belakang rumah. Meski terkesan sederhana, acara seperti ini yang bersifat jauh lebih privat akan membuka ruang diskusi dan membantu mengenalkan tradisi hari raya melalui jamuan makan. Nah, akan tambah menarik juga jika tiap tamu yang datang membawa masakan asli dari negara mereka sehingga setiap orang akan jauh lebih mengenal warisan kuliner dari tiap wilayah.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H