Perasaan demi perasaan ku lalui dengan duka, cinta demi cinta ku simpan untukmu, kesedihan demi kesedihan ku tahan hanya untuk keutuhan hubungan, dan luka demi luka ku hadapi hanya untuk memendam rasa. Â
 waktu ke waktu aku selalu melihat mu melalui sosial media mu, mencintai mu hanya memberi luka untuk diri ku, aku tau bahwa mencintai mu adalah resiko terbesar oleh ku namun aku yakin bahwa Allah pasti akan memberikan apa yang aku inginkan entah itu berujung sebuah perjuangan berbuah manis atau berbuah busuk.Â
 Hari berganti hari aku selalu menantikan live instagram mu hanya untuk melihat dirimu walau pun di dalam live tersebut engkau bersama dengan wanita lain, sakit namun aku yakin jika engkau takdirku pastinya engkau akan bersama ku sampai jannah nya Allah nanti.
 Malam berganti siang aku tetap berdoa kepada Allah agar aku bisa bersama mu hingga ke jannah Allah, semua telah ku usahakan disetiap sujud dan sepertiga malam ku hanya meminta mu agar menjadi pendamping ku hingga akhirat nanti.
 Hitungan bulan ke bulan ku hitung luka demi luka ku telat, kesedihn demi kesedihan ku pertahan kan hanya untuk mendapatkan dirimu.
 Aku dan kamu adalah satu namun satu adalah milik Allah SWT.  Hatimu dan hati ku berbeda namun yang ku tau hatiku untukmu atas nama Allah SWT. diabaikan di lupakan itu semua ku serahkan kepada Allah karna Alah lebih tau segalanya melebihi diriku sendiri.
 Tahun berganti tahun Bulan berganti bulan namun cintaku kepadamu semakin besar entah itu hanya bersifat sementara atau selamanya, kenapa aku harus mencintai mu jika cinta ku tak terbalas sedikit pun.Â
 Alhamdulillah bulan itu dan tahun itu engkau datang menghubungiku, sujud syukur ku kepada Allah terucapkan dengan senang hati dan penuh harapan kepada sang pemilik hati agar engkau dapat bersama ku dan menerika segala ke kuranganku.
 Namun di setiap hubungan yang menyertai Allah haruslah terlaksana tanpa ada nya sebuah komunikasi dan tiadanya rasa cemburu berlebihan serta harapan kepada manusia.
 cinta berujung luka adalah sebuah resiko telah meminta mu kepada Allah dan sekarang apa pun yang bertentangan dengan keinginan ku pasti akan ku pertanyakan kepada Allah. Namun saat ini aku salah hingga aku langsung menghakimi dirimu berkata tidak benar kepadamu hingga luka itu tercipta oleh ku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H