Mohon tunggu...
Susi Gusnita
Susi Gusnita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/universitas Andalas/sastra Indonesia/Fakultas ilmu Budaya

Hobby memanah, dalam bidang panahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Gadis Miskin Berjuang untuk Sukses di Dunia Perkuliahan

20 Januari 2023   13:02 Diperbarui: 20 Januari 2023   13:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada tahun 2018 hiduplah seorang gadis yang bernama Arfa, Afra adalah gadis yang sedang menduduki bangku pendidikan SMA kelas 12 yang mana akan lulus dalam 1 bulan kedepan. sehabis lulus SMA Afra berniat ingin melanjutkan sebuah pendidikan ke bangku perkulihan. disana Afra berjuang keras agar bisa mendapatkan Beasiswa diperkulihan nanti. 

Namun disatu sisi Afra juga ingin Bekerja ajar Afra bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari jika hanya dengan beasiswa saja semuanya tidak akan mencukupi apa lagi di area ekonomi semakin hari semakin sulit.  Afra juga berjuang dan berusaha serta berdoa agar ia bisa melanjutkan pendidikan diperkulihan dan juga pekerjaan untuk dirinya. setelah lulus SMA Afra sibuk mendaftarkan diri di perkulihan-perkulihan yang Afra inginkan. 

  setelah beberapa bulan Afra sibuk mengurus perkulihan dan kemudian Afra lanjut mencari sebuah kekiatan seperti ikut Khursus menjahit, memasak, komputer serta hal lainya, itu Afra lakukan sambil menunggu pengumuman lulus seleksi pendaftaran Beasisiwa tersebut. dan 1 bulan setelah itu Afra mendapat panggilan di sebuah kampus yang bernama UNiversitas Terbuka dengan jurusan Manajemen, serta beasiswa yang di berikan hanya untuk UKT, disana Afra binggung apakah Afra mengambil kampus tersebut apa tidak.

Namun disatu sisi Afra ingin sekali kuliah dan pada akhirnya Afra pun mengambil perkulihan tersebut dengan kalimat "akan ku coba dulu di kampus ini". kanapa Afra mengambil perkulihan ini kaerena hanya dikampus ini Afra lulus denga beasiswa.

Tidak lama setelah itu Afra pun memulai perkulihannya disana ternyata Afra bertemu dengan teman seangkatan ia waktu SMP ia bernama Saras, Saras memiliki kehidupan yang jauh lebih berada di banding Afra, disana Saras juga memiliki teman waktu SMK ia yang bernama titi, titi adalah teman saras yang sejak SMK bersama hingga ke banggu kuliah, disana Afra tidak memiliki teman lagi selain saras dan titi, di hari pertama Afra merasa tidak nyaman dengan perkuliahan tersebut, karena mereka melakukan kuliah tersebuta di sebuah sekolah SD disaat itu Afra merasa gelisah serta malas namun Afra tetap berusaha agar Afra bisa lulus dengan nilai yang bagus.

  semester 1,2,3 dan 4 telah dilewati oleh Afra namun disemester 4 ini Afra mendapat masalah dengan seluruh teman-teman tersebut hungga pada akhirnya Afra dituduh melakukan kecurangan dalam ujian dan pada akhirnya disaat menunggu hasil ujian Afra kaget karena nilai Afra semuanya E dan disaat itu A fra panik,binggung dan takut, lalu Afra mencoba menghubungi osen tersebut dan di saat dosen tersebut mengangkat telfon Afra. 

dan Afra pun langsung mengatakan"assalamualaikum wrw wb bapak, saya mau bertanya bapak kenapa nilai sama semuanya E ya bapak?". lalu dosen itu pun berkata "kamu kan sudah di DO!!!" lalu dosen mematikan telfonnya dan Afra pun mulai sedih dan hancur mendengar perkataan dosen seperti itu. Afra pun tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan kepada orang tua nya lalu Afra selalu berpura-pura kuliah dan berusaha mendapatkan perkulihan baru 1 tahun lamanya Afra berusaha mendapatkan perkulihan tersebut dan pada akhirnya Afra merasa putus asa dan ingin menghakhiri hidupnya sendiri.

  pada tahun 2021 Afra dipertemukan oleh Allah SWT dengan seorang wanita hebat ia bagaikan malaikat tak bersayap oleh Afra ia melebihi ibu kandung bagi Afra, afra selalu di beri motivasi dan semangat untuk kuliah kembali dan afra juga di arahkan oleh Afra dengan baik hingga tiba saatnya Afra lulus di kampus unand (Universitas A ndalas) namun lulus di kampus tersebut Afra pun mendapatkan penyakit Asma yang mana Afra tidak bisa dingin apa lagi terkena debu, di smsester 1 Afra kuliah online, disemeseter 2 di pertengahan semester 2 perkulihan sudah mulai offline atau Daring.

Namun karena Afra masih sakit Afra meminta untuk online ad sebagian dosen mengerti dan ada juga sebagian dosen memberi nilai Afra nilai E dan di semsester 3 saat ini semua siswa sudah mengikuti perkuliahan daring atau offline, namun disatu sisi Afra mencoba untuk masuk kampus damun 1 bulan Afra masuk kekampus tersebut Afra pun mulai sakit lagi hingga Afra tidak dapat mengikuti perkulihan tersebut, isastu sisi Afra merasa ini semua sulit namun afra yakin bahwa semua ini pasti akan berhasil karena allah SWT. 

  Afra merasa kesulitan di perkulihan karena biaya hidup Afra disana cukup besar, kosan, uang trasfortasi seta, makan dan minum lainnya, afra selalu berdoa agar perkulihannya lancar tanpa hambatan apa pun, afra mencoba melamar sebuah pekerjaan agar semua kebutuhan afra bisa terpenuhi, namun disatu sisi ada sebagian dosen yang tidak memahami kehidupan mahasiswanya, jika dikatakan afra tidak memiliki uang untuk kehidupan di kosan, maka mereka mengatkan bahwa afra tidak pandai bersyukur.

Memang benar kata pepatah " ada uang kita di pandang tiada uang kita dibuang" ternyata itulah bedanya kita yang hanya mengharapkan beasiswa dengan mereka yang biaya orang tua, dan itulah bedanya antara mahasiswa sempurta fisiknya denga mahasiswa kekurangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun