Mohon tunggu...
Ishak R. Boufakar
Ishak R. Boufakar Mohon Tunggu... Pegiat Literasi -PI -

Pegiat Literasi Paradigma Institute Makassar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Datang kepada Pantai

20 September 2017   06:28 Diperbarui: 20 September 2017   07:11 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(I)

bermil-mil aku terpanggang di jantung matahari

pergi; mengasingkan diri dari kota yang menyimpan rupamu

tak peduli pada jarak ataupun kegaduhan musim yang mengelupaskan badan

padamu, aku engan berpulang

ataupun, hidup yang merenkuh duka

yang sepenuhnya adalah "kematian"

barangkali setelah memadamkan matahari, aku kembali?

aku sendiri tidak tahu!?

pulang sebagai petualang tersesat atau jenazah?

(II)

aku datang kepada pantai

dengan hati yang kelabu

kuaduh segala duka kepada desir angin, suara hempasan ombak, kepak burung-burung, dan lambayan nyiur

begitujuga, para nelayan yang sedang mengerakanperahu membelah samudra. Barangkali mereka mendengar keluhanku? Kulihat seorang diantara mereka menghentikan perahu sedang melintasi cakrawala, sesaat matahari sedang terbenam

di pantai ini kuingin menceburkan raga yang telah bersalin

sembari merapalkan doa, lenyapkan semua hal, kecuali bau laut

(III)

telah kutanggalkan doa:

kelak, berpulang pada muasal, jenazahku tak sudi kiranya kau sembahyangkan dan janganpula kau selipkan doa

tetapi, pintaku kepada siapa saja yang menemukan jasadku yang berganti abu

bawalah ke pantai!

taburilah ke laut biru!

biarkan saja laut membungkus jasadku

asin airnya menggarami abuku

maka, sempurna sudah perjalananku

(Pantai Gummumae---Bula, 2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun