Kala itu...
Pendengaran masih jelas, sejelas wujud-Nya
Di sana, di kantong Rahim
Namun, kini samar-samar terdengar
Semacam getir suara yang sulit dipahami
Sebab, langkah kaki menjauh membawa telinga
Terlalu jauh, hingga sepih membuat jiwa menepih
Tembok tegak lalu retak
Lalu, tubuh sekarat, menggigil beranjak pesakitan
Aku tak melihat Tuhan bersemayam di sana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!