Angin sejuk di pagi hari membuatku enggan menyapa
Rasa sakit karena penyakit telah mengelilingi tenggorokan hingga rusuk
Suara jeritan menghantam hati hingga jantung dan paru-paru
Kepala dan telinga pun ikut berdenyut menyeru dengan rasa sendu
Ini bukan mimpi, melainkan kenyataan yang kau buat sendiri dengan begitu
Embun pagi masih membekas di sela-sela jendela ruangan
Ada rasa lapar walau lidah terasa tidak ingin makan
Tetapi perut tidak bisa diajak bicara walaupun telah berkata "nanti dulu"
Aku ambilkan beberapa helai roti dan telur, lalu menyantapnya secara perlahan
Lagi-lagi kritikan tak membangun telah melenyapkan rasa nafsu makanku
Tiada yang salah dan tiada pula yang benar di dunia ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!