Mohon tunggu...
Sisca Paramita
Sisca Paramita Mohon Tunggu... -

Schneider Electric Campus Ambassador, Duta Universitas Airlangga, Finance, Broadcasting, Environment.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tagihan Listrik Membengkak ? Pakai Cara Ini

10 Maret 2015   15:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pernahkah anda mengeluhkan tagihan listrik yang semakin lama semakin membengkak ? Pernahkah anda merasa tidak menggunakan listrik secara berlebihan, tetapi tagihan yang sampai ke rumah anda membuat mata anda terbelalak ? Sepertinya ada masalah dengan penggunaan energi anda.

Saya yang notabene sehari-hari merupakan mahasiswa perantauan memilih untuk tinggal di rumah kost. Praktis dan tidak repot dengan harus membayar ini-itu lagi, sehingga saya kadang merasa boros dan tidak efisien terhadap penggunaan listrik. Namun semuanya berubah ketika Bapak kost memberitahukan naiknya tarif bulanan kamar kost karena adanya kenaikan tarif dasar listrik. Bukan hanya itu, setiap kami membawa suatu alat elektronik yang sekiranya menyerap banyak listrik pun tak ketinggalan untuk diberi ongkos tambahan. Beban pengeluaran saya sebagai anak kost semakin membengkak.

Semenjak itu, saya selalu perhatian masalah listrik yang saya konsumsi. Setidaknya menggunakan energi listrik tersebut secara efisien. Cara-cara yang saya lakukan memang sangat sederhana, tapi punya efek besar, terutama untuk masa depan. Cara inilah yang saya lakukan

1. Selalu matikan alat-alat elektronik yang tidak sedang terpakai. Masalah ini hanyalah masalah kebiasaan saja. Sebagai contoh, apabila hendak meninggalkan ruangan, matikan selalu penerangan tidak terpakai, kipas angin, atau bahkan Air Conditioner (AC). Banyak sekali energi yang terbuang ketika kita membiarkan alat elektronik tersebut menyala sia-sia.

2. Cabut charger atau alat lainnya dari socket listrik ketika telah selesai menggunakan. Tidak disangka, walaupun charger atau pengisi daya tersebut tidak terhubung dengan gadget kita, tetapi tetap menyerap energi listrik. Energi listrik tersebut terbuang dan muncul dalam bentuk lain, yakni energi panas yang bisa kita rasakan ketika menyentuh badan pengisi daya tersebut.

3. Gunakan lampu hemat energi. Penerangan yang kita gunakan di hunian kita sebaiknya diganti dengan menggunakan lampu hemat energi. Lampu ini mengkonsumsi energi listrik dengan jumlah yang lebih kecil. Akan lebih baik pula jika lampu ini diberi sensor cahaya. Sensor ini akan mendeteksi cahaya, yang akan menyalakan lampu tersebut apabila ruangan gelap dan mati apabila ruangan tersebut cukup terang.

4. Turunkan level cahaya pada gadget yang anda punya. Cara ini sangat sederhana memang, tapi energi yang kita gunakan bisa lebih efisien. Tidak perlu terlalu terang apabila kita sedang berada di dalam ruangan, sesuaikan saja dengan kebutuhan.

5. Atur penggunaan AC. Tak disangkal apabila AC seringkali menjadi penyumbang naiknya tagihan listrik. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk membuka jendela dan mematikan AC. Jangan lupa juga untuk mengatur waktu mati otomatis pada AC anda.

Cara diatas merupakan cara yang sederhana untuk menggunakan energi listrik secara efisien. Kesadaran mengenai penggunaan energi secara efisien mulai bertambah ketika saya terpilih menjadi salah satu dari Schneider Electric Campus Ambassador. Program ini memilih 12 orang dari 11 Universitas di Indonesia untuk menjadi duta efisiensi energi di lingkungannya, terutama lingkungan kampus. Ilmu yang diberikan pada saat karantina memberikan inspirasi bagi saya untuk lebih efisien dalam penggunaan energi, serta menginspirasi orang-orang di sekitar saya untuk melakukan hal yang sama. Saya sudah melakukannya, anda ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun