Yang Mahakuasa telah memanggilmu pagi ini. Berita duka ini kuterima dengan perasaan campur aduk. Sedih karena engkau telah meninggalkan kami. Kita tidak mungkin akan bersua kembali di kehidupan fana ini. Senang karena engkau telah lepas dari penderitaan duniawi. Â Tuhan sayang sama kamu. Saya percaya, Tuhan pasti punya rencana yang lebih indah untukmu di atas sana.
Engkau adalah sobat kami yang baik. Kamu baik hati, penyayang. Tutur katamu selalu lemah lembut, sabar dan jarang emosi. Engkau ringan tangan dan senantiasa berjalan di atas jalanNya. Â Mengabdikan waktu luangmu untuk menjadi pengajar tidak dibayar bagi anak-anak yang tidak berpunya. Mendaftarkan diri menjadi relawan di kala banjir.
Niat dan amal kebaikanmu, kuyakin pasti di terimaNya. Semua  kebaikan yang telah engkau perbuat semasa hidupmu, pasti telah dicatat dan menjadi landasan bagimu untuk diterima di sisiNya.  Kupercaya itu!
Tuhan yang Mahabaik, kami berdoa  supaya teman kami ini, Engkau terima di sisiMu. Dimaafkan segala kesalahan yang telah diperbuat semasa hidupnya, baik disengaja maupun tidak. Dan berilah ketabahan dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Inti dari hidup adalah bisa bermanfaat dan menjadi berkat  bagi orang lain. Semua itu telah engkau terapkan dalam perjalanan hidupmu. Selamat jalan sahabatku. Beristirahatlah dalam damai. Kelak kita akan bersua kembali di rumah Bapa di Surga. Amin.
Serpong, 13 Desember 2022
Salam,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H