Bandung, Lembang ataupun Bogor merupakan pilihan akhir pekan bagi warga Jakarta. Tetapi tidak ada salahnya sesekali merasakan akhir pekan di Cirebon, Kota Udang yang dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dengan kereta api.
Berawal dari ajakan teman untuk menjajal kereta api ke Cirebon, akhirnya tanggal 28-29 September 2019 kami bertiga pun berangkat. Kami tiba di Cirebon sekitar jam makan siang.
Begitu keluar dari stasiun, kami lihat di depan stasiun ada beberapa tempat makan yang menjual empal gentong. Karena memang sudah saatnya mengisi perut maka kami pun mampir ke salah satu tempat makan yang ada di depan stasiun tersebut. Yang diincar temanku adalah empal gentong.
Kalau kita ke suatu daerah maka tentu kita ingin menjajal makanan khas daerah tersebut. Maka selama 2 hari di Cirebon, tentu saja tidak kami sia-siakan kesempatan tersebut. Berikut beberapa makanan khas Cirebon yang kami jajal :
EMPAL GENTONG & TAHU GEJROT
Tadinya saya pikir empal gentong itu semacam empal goreng kering, tetapi ternyata jauh berbeda dari yang saya bayangkan 😊
Saya tidak makan daging sapi. Tetapi kalau terpaksa, maka daging sapi yang dimasak rendang masih saya makan. Jadi otomatis saya tidak memesan empal gentong. Saya memesan tahu gejrot dan es buah, sedang 2 temanku memesan empal gentong. Menurut mereka layak dicoba.
Tahu gejrot merupakan makanan khas Cirebon juga. Dibuat dari tahu gembos yang dicampur dengan kuah kecap, gula merah, bawang merah dan cabe rawit.
Tahu gejrot merupakan salah satu makanan kesukaan saya. Selama di Cirebon, saya sempat makan tahu gejrot selama dua hari berturut-turut ☺️
Hanya kalau dibandingkan dengan yang saya makan di Kuningan, menurut saya rasanya lebih enak di Kuningan dibanding yang saya makan di Cirebon ini.