Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merasakan Pasir Terhalus di Asia di Pantai Ngurbloat

3 Januari 2019   06:15 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:25 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 21 Desember 2018, dengan penerbangan Citilink jam 22.35 WIB bersama Indri, teman yang selalu setia menemani wisata air, berangkat ke Ambon dari Jakarta. Sedang teman kami yang lain, ci Elsa berangkat dengan Batik Air jam 00.30 WIB. 

Kami tiba di bandar udara Pattimura, Ambon bersamaan, sekitar jam 06.00 WIT, karena ci Elsa langsung dari Jakarta ke Ambon, sedang kami sempat transit di Ujung Pandang. Perjalanan langsung dari Jakarta ke Ambon memakan waktu sekitar 3,5jam.

 Sedangkan, teman kami satunya, Elly, sudah berangkat lebih dulu tanggal 21 Desember 2018 pagi dan tiba di Langgur jam 17.25 pada hari yang sama. Dari Ambon, kami bertiga naik Wings Air jam 12.25 dan tiba di bandar udara Dumatubun, Langgur jam 13.50. Karena ada kesalahpahaman maka kami baru dijemput sekitar jam 15.00 setelah kami telepon tour guidenya. Perjalanan dari bandara ke Pantai Ngurbloat sekitar 20-30 menit.

Menikmati halusnya pasir di Pantai Ngurbloat (dok pribadi)
Menikmati halusnya pasir di Pantai Ngurbloat (dok pribadi)
Pada saat kami tiba di Pantai Ngurbloat, sedang hujan "ringan". Tetapi itu tidak menghalangi antusias saya dan Indri untuk segera menceburkan diri ke laut. Pantai Ngurbloat = Pantai Pasir Panjang (Ngur artinya pasir sedang Bloat artinya panjang). Pasirnya putih halus dan lembut banget, sehingga dijuluki sebagai pantai dengan pasir yang lembut di Asia oleh National Geographic. 

Deretan pohon kelapa yang rimbun berderet di sepanjang pantai yang panjangnya kurang lebih 3km. Di sepanjang pantai terdapat banyak pondokan yang bisa dipakai untuk berteduh, menikmati deburan ombak dan keindahan alam di sekitar pantai pasir panjang.

Keesokan paginya sebelum berangkat ke pulau Baer, Tual, berdua dengan Indri kami menyusuri pantai pasir panjang. Di penghujung pantai sayup-sayup terdengar suara nyanyian pada saat misa. Segera kami mengikuti suara tersebut dan sampailah kami di depan Kapel yang sedang melaksanakan misa. Berhubung kami sudah terlambat untuk mengikuti misa Minggu pagi, maka kami hanya menanyakan jadwal misa malam natal. 

Dan diinfokan bahwa misa malam natal bukan di kapel, tetapi di balai kota yang difungsikan sementara untuk pelaksanaan misa, karena gerejanya sedang di bangun. Mayoritas penduduk yang tinggal di sepanjang Pantai Pasir Panjang beragama Katholik.

Kapel yang ada di dekat Pantai Ngurbloat (dok pribadi)
Kapel yang ada di dekat Pantai Ngurbloat (dok pribadi)
Kami merayakan kelahiran-Nya dengan orang, suasana dan tempat yang berbeda untuk pertama kalinya di Indonesia Bagian Timur.  Saya kepanasan karena memakai baju lengan panjang, sedang misa di balai kota tidak ada AC. Beruntung ibu yang duduk di belakang saya, berbaik hati mengipas saya dari belakang dan terakhir menawari kipasnya untuk dipinjamkan ke saya. 

Itulah wajah bangsa kita yang sesungguhnya....walaupun berbeda secara "kulit" tetapi tidak menghalangi untuk berbuat baik kepada sesama. Itulah penerapan Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Alangkah indah dan damainya hidup ini jika semua orang tidak mempermasalahkan perbedaan yang ada. Perbedaan bukan untuk diperdebatkan tetapi justru karena adanya perbedaan maka hidup jadi lebih berwarna.

 

Balai kota yang difungsikan sementara untuk misa (dok pribadi)
Balai kota yang difungsikan sementara untuk misa (dok pribadi)
Terdapat banyak penginapan yang ada di pantai Ngurbloat ini. Kami menginap di penginapan Bernadheta. Kamarnya bersih dengan kamar mandi yang luas. Berikut beberapa foto yang saya ambil untuk mengambarkan keadaan Pantai Ngurbloat ini. Foto ini saya ambil dari sisi "dalam" pantai Pasir Panjang, bukan sisi pantai yang menghadap ke laut. Untuk sisi pantai yang menghadap ke laut pasirnya benar-benar putih halus dan lembut seperti tepung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun