Kalau bicara tentang Raja Ampat, maka yang terbayang di kita adalah pesona surga tersembunyi di bawah lautnya. Ya apalagi kalau bukan beragam jenis karang dan ikan yang terdapat di lautan dengan laut yang bening, biru toska, dan pemandangan alam yang hijau. Di samping tentunya tidak lupa Wayag dan Piaynemo yang merupakan ikon Raja Ampat.
Kalau untuk Wayag sudah saya tuliskan di sini. Wayag merupakan ikon Raja Ampat. Untuk mencapainya kita harus mendaki dengan ketinggian 100-150 m dengan derajat kemiringan 50-60 derajat dengan batu-batu yang tajam, sehingga disarankan untuk memakai sarung tangan pada saat mendaki Wayag. Rute yang sangat "berat" untuk orang perkotaan yang jarang melakukan olahraga fisik dan untuk turun kita harus melewati jalan yang sama dengan posisi berjalan mundur.Â
Tetapi perjalanan yang berat dan sulit tersebut akan terhapuskan begitu kita tiba di puncaknya. Ya, pemandangan yang sangat indah dan menakjubkan, dengan gugusan bukit-bukit karst dan laut yang biru dan hijau tosca, dengan pepohonan yang hijau. Sungguh kita akan takjub dan tak henti-hentinya mengucap syukur atas keindahan ciptaan-Nya.
Piaynemo
Piaynemo bisa dibilang Wayag versi kecilnya. Pemandangan yang terpampang di sana persis sama dengan yang terdapat di Wayag. Untuk menuju ke puncak Piaynemo tidak sesulit seperti di Wayag, karena adanya tangga dari kayu yang cukup gampang untuk kita melaluinya. Ada dua sisi tangga untuk menuju ke puncak Piaynemo. Pas kami ke sana, tangga yang lama sedang di renovasi. Jadi kami melewati tangga baru.Â
Dari pintu masuk yang ada tulisan Piaynemo sampai ke Top View of Piaynemo terdapat 309 anak tangga. Di samping kanan kiri tangga terdapat pepohonan yang rindang sehingga cukup nyaman dan aman untuk menuju ke Piaynemo.Â
Pemandangan yang disuguhkan di puncak Piaynemo tidak kalah memukau di banding Wayag. Bentangan laut hijau toska, dengan gugusan bukit karst dan pohon-pohon berwarna hijau. Sungguh tidak salah Raja Ampat mejadi destinasi liburan yang tidak terlupakan. Sampai saat ini masih belum move on,,,,masih pengen ke sana lagi :)
Setelah dari Piaynemo, kami menuju Sawandarek untuk makan siang. Dari atas dermaga sudah kelihatan berjenis ikan yang berenang kian kemari. Sungguh membuat kami tidak betah untuk berlama-lama menghabiskan waktu makan siang.Â
Begitu selesai makan, tanpa menunggu lama lagi kami langsung menceburkan diri, snorkeling, untuk melihat ikan-ikan tersebut. Arus di sini cukup tenang. Terdapat berjenis karang yang indah dan ikan yang saya tidak tahu namanya. Tetapi ada teman yang katanya melihat ikan napoleon. Saya sempat melihat ikan paus hitam di sini.
Menurut saya, Yenbuba adalah surganya ikan hias. Beragam macam ikan hias ada di sini. Arus di sini agak kencang. Kalau sebelumnya saya merasa karang dan ikan yang ada di Friwen Wall tidak begitu bagus dibanding tempat-tempat lain yang pernah saya datangi, maka image itu terhapuskan di Sawandarek dan Yenbuba ini. Saya begitu terpesona dengan beragam macam karang dan ikan yang bagus-bagus dan berseliweran tanpa takut didekati.
Kita bisa memberikan mereka makan dan mereka segera mengerubungi kita tanpa takut. Amazing ... kata untuk melukiskan keindahan ini. Sungguh tidak salah Raja Ampat dikatakan sebagai Surga Bawah Laut. Surga yang tersembunyi di dasar lautan.
Pasir Timbul adalah seperti sebuah pulau kecil ditengah lautan, yang akan ada pada saat laut sedang surut. Pasirnya halus, putih bersih. Airnya jernih dan bening dengan langit biru dan laut biru toska. Sangat menakjubkan!!!Â
Pasir Timbul ini akan tidak kelihatan pada saat pasang naik. Waktu kami tiba, tinggal sedikit pasir yang masih muncul. Kami tidak menyia-nyiakan waktu yang ada dengan berfoto ria di sini.
Berapa sih budget untuk ke Raja Ampat? Untuk tiket pesawat dari Jakarta-Sorong-Jakarta sekitar Rp 3.100.000
Kami ikut tour seharga Rp 4,6 juta untuk 4Hari3Malam sudah termasuk makan 4x (sarapan, siang, sore, dan malam), penginapan, dan transportasi selama perjalanan.Â
Untuk pemakaian kamar yang ada AC ditambah 50rb-100rb/orang/hari. Penginapan Mamatua recommended! Ada AC, tempat tidur ada kelambu, dan penginapannya ada pantai juga. Oya harga tur belum termasuk tiket masuk ke Raja Ampat Rp 500.000 dan tip tour guide seikhlasnya.