Penguatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Pelatihan Tutor Sebaya di SMP Labschool UNESA

Surabaya, Oktober 2024 – Tim dosen dari Jurusan Biologi Universitas Negeri Surabaya (UNESA) telah sukses melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan tutor sebaya untuk penguatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di SMP Labschool UNESA. Kegiatan yang berlangsung dalam dua tahap ini melibatkan siswa-siswi perwakilan kelas 7 hingga kelas 9 sebagai peserta pelatihan.

Program ini dirancang untuk mengatasi rendahnya pengetahuan kesehatan reproduksi di kalangan remaja. Sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Pelaksana, Dr. Nur Ducha, M.Si, pelatihan ini bertujuan memberikan edukasi tentang sistem organ reproduksi, risiko seks bebas, pernikahan dini, serta teknik tutor sebaya yang efektif. “Melalui pendekatan tutor sebaya, siswa dapat saling berbagi informasi dengan cara yang lebih terbuka dan efektif,” jelasnya.

Pemaparan Materi oleh Dr. Nur Ducha, M.Si. (Dokpri)

Kegiatan tahap pertama meliputi pemberian materi oleh tim dosen, seperti Dr. Nur Ducha, M.Si., Prof. Dr. Dyah Hariani, Dr. Nur Kuswanti, dan Erlix Rakhmad Purnama, S.Si., M.Si., Firas Khaleyla, S.Si., M.Si. dan Sisca Desi Prastyaningtias, S.Si., M.Si. yang menyampaikan informasi penting seputar kesehatan reproduksi remaja. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan pre-test untuk mengukur tingkat pemahaman awal siswa. Tahap kedua diisi dengan kompetisi poster hasil implementasi pelatihan yang memotivasi siswa untuk menyampaikan edukasi kepada teman sebaya mereka.

Presentasi siswa berupa poster dengan tema menjaga kesehatan reproduksi remaja (dokpri)

Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan pemahaman siswa hingga 75% berdasarkan perbandingan pre-test dan post-test. “Ini adalah langkah awal yang baik untuk meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi,” ungkap Dr. Nur Kuswanti.

Kegiatan ini juga mendapat sambutan hangat dari para peserta. Berdasarkan survei, seluruh peserta memberikan tanggapan positif terhadap metode pelatihan, materi yang disampaikan, dan kemampuan fasilitator. Kepala Sekolah SMP Labschool UNESA, Ibu Supriani, S.Pd., menyatakan harapannya agar program serupa dapat terus berlanjut di masa depan.

Selain pelatihan langsung, program ini menghasilkan beberapa luaran, termasuk artikel ilmiah, booklet pelatihan, dan video dokumentasi kegiatan yang dapat diakses melalui YouTube.

Melalui program pengabdian ini, diharapkan siswa SMP Labschool UNESA tidak hanya memahami pentingnya kesehatan reproduksi, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.