Mohon tunggu...
Sisca AnisatulMaghriroh
Sisca AnisatulMaghriroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kelebihan dan Kekurangan Penyebaran Guru di Daerah 3T

27 Agustus 2023   17:10 Diperbarui: 27 Agustus 2023   17:19 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia tentunya kita membutuhkan ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu pengetahuan kita dapat mengetahui satu hal yang paling penting bagi manusia yaitu bertahan hidup. Berbicara tentang ilmu pengetahuan, kita tidak dapat melupakan peran penting seorang guru. Guru meupakan seseorang yang memiliki peran sangat penting dalam pemenuhan ilmu pengetahuan setiap manusia. Saya merasa masih banyak daerah di Indonesia yang penyebaran gurunya belum merata. 

Saat ini pemerintah tengah membuat suatu program afirmasi bernama Guru Garis Depan (GGD) untuk meratakan kualitas pendidikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) dengan menempatkan dan memberi tugas kepada guru alumni Sarjana Mendidik-3T yang telah lulus Pogram Pendidikan Profesi Guru (PPG) SM3T. Tujuan program GGD adalah untuk memberikan kesempatan kepada guru ataupun tenaga pendidikan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi diri sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dibutuhkan di sekolah di daerah 3T.

Namun, suatu program tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali program GGD ini. Seperti yang terjadi di Jombang, melalui program GGD, diharapkan bisa memberikan bantuan kepada SDM berkualitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan, meskipun tenyata belum merata. Karena termasuk salah satu dari daerah 3T, kekurangan dari program ini adalah walaupun pemerintah mendatangkan guru yang berkualitas dan mumpuni, namun apabila tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai, tujuan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan pun akan sulit tercapai. Di Jombang tadi, tepatnya di SDN Pojok Klitih 3 yang dapat dikatakan telah berhasil menjalankan prosedur program GGD dengan baik, tetap memiliki kondisi yang membuat program GGD kurang maksimal. Yaitu diakibatkan karena kekurangan fasilitas serta pendanaan.

Di Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Landak, yang termasuk salah satu daerah golongan 3T mengalami permasalahan kekurangan guru hingga saat ini. Akhirnya pemerintah melakukan penelitian mengapa permasalahan tersebut dapat terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan di bbeapa SMA/SMK di Kabupaten Landak sebesar 32%. Perhitungan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk membuat kebijakan terhadap pemerataan guru di Kabupaten Landak. Maka, apabila dilihat dari permasalahannya, Kabupaten Landak termasuk salah satu wilayah yang membutuhkan program GGD ini. Karena dengan adanya program ini, dapat mengurangi presentase kesenjangan kebutuhan dan ketersediaan di Kabupaten Landak. Jadi, dapat dikatakan walaupun di Jombang tadi mengalami hambatan terkait fasilitas, program GGD sangat diperlukan di daerah lain seperti Kabupaten Landak ini.

Maka dari itu, dapat dikatakan program penyebaran guru ke daerah 3T masih banyak mengalami kendala. Baik dari segi fasilitas, pendanaan, maupun sistem penyebarannya. Dari segi positif kita dapat mengambil sudut pandang dari masyarakat umum. Yaitu dengan adanya program ini, para masyarakat maupun anak-anak di daerah 3T dapat mengakses pendidikan dengan memiliki guru yang benar-benar berkualitas. Masyarakat daerah 3T, menjadi mungkin bersaing dengan Masyarakat daerah lain, apabila mempeoleh Pendidikan yang layak. Namun, segi negatifnya tentu masih ada banyak kendala yang dihadapi, baik kendala dari sisi pemerintah, maupun guru itu sendiri. Contohnya, ketidak layakan fasilitias di daerah 3T, membuat para guru yang ikut program ini, mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar. Pemerintah pun, yang menurut saya masih kurang dalam segi pengawasan suatu program, tentu tetap memiliki kesulitan untuk mewujudkan pogram ini dapat dikatakan 100% berhasil. Jadi, dapat disimpulkan, sebenarnya tujuan program ini dibuat tentu merupakan salah satu usaha yang baik untuk meratakan kualitas Pendidikan di seluruh Indonesia. Namun, kondisi lapangan tentu akan menjadi bebeda. Maka, evaluasi progam pemerintah, perlu dilakukan untuk topik ini.

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga #BanggaUNAIR #BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria5_Garuda7 #ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakkanBangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun