Buku berjudul "Summary/Ringkasan Inovasi Membentuk UMKM& Koperasi Masa Depan" ini merupakan seri kesatu dari Buku Serial Pengarusutamaan Strategi Pengembangan Koperasi dan UKM. Gaya bahasa buku ini jelas dan tidak bertele-tele sehingga mudah dipahami. Isi buku ini merupakan summary atau ringkasan dari seluruh perbaikan atau inovasi yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM yang dipimpin oleh Teten Masduki. Seri buku 1 ini merupakan ringkasan-ringkasan buku seri selanjutnya, yaitu seri 2 hingga 7.
Buku seri 2 yang berjudul Rumah Produksi Bersama (RPB) dan Minyak Makan Merah: Koperasi Modern Memutar Hilirisasi& Industri Menengah Nasional, memaparkan bagaimana Rumah Produksi Bersama merupakan fondasi industri menengah berbasis kekayaan lokal dan sekaligus cara untuk memodernisasi koperasi, yaitu koperasi yang memiliki pabrik. Minyak Makan Merah diproduksi akibat langkanya minyak goreng pada tahun 2022. Karena pabrik Minyak Makan Merah terintegrasi dengan koperasi, petani sawit memiliki usaha hilirisasi, yaitu pabrik pengolahan minyak goreng. Minyak Makan Merah lebih sehat dan kaya vitamin A, vitamin E, dan nutrisi lainnya dibanding minyak goreng yang berwarna kuning keemasan karena Minyak Makan Merah tidak mengalami proses pemutihan (bleaching). Terdapat 13 piloting project RPB di Kabupaten Batubara untuk komoditas cabai merah, Yogyakarta untuk komoditas susu, Kabupaten Tanah Laut untuk komoditas karet, Kabupaten Jembrana untuk komoditas kakao, Kabupaten Pangjakene dan Kepulauan untuk komoditas garam, Kabupaten Sukoharjo untuk komoditas rotan, Kabupaten Manggarai Barat untuk komoditas bambu, dan Kabupaten Garut untuk hilirisasi komoditas kulit.
Buku Seri 3 dengan judul Korporatisasi Petani dan Koperasi Multi Pihak: Koperasi Kekinian, membahas korporatisasi petani melalui koperasi multi pihak untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Di sektor pertanian, koperasi multi pihak dapat menjadi basis kelembagaan korporatisasi petani.
Buku Seri 4 yang berjudul Transformasi Pembiayaan UMKM: Daya Ungkit Menuju Kemapanan. Â Pembiayaan UMKM merupakan determinan (faktor sensitif) dalam pengembangan UMKM. Akibat tidak adanya agunan dan kurang memadainya laporan keuangan, pembiayaan konvensional kurang menjangkau usaha-usaha mikro maupun kecil. Oleh karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM berinovasi dengan menginisiasi program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster dan pre financing atau pembiayaan rantai pasok pada UMKM. Contoh keberhasilan inovasi pembiayaan UMKM ialah pembiayaan pre financing Koperasi Pesantren Al Ittifaq (produk hortikultura) dan KUR Klaster para peternak domba Nurul Hidayah di Garut.
Buku Seri 5 yang berjudul Solusi Nelayan Mengurai Paradoks Si Miskin di Negara Maritim, membahas mengenai Program Solusi Nelayan atau Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan. Program penyaluran BBM Bersubsidi tersebut merupakan kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perikanan dan Kelautan, dan PT Pertamina Patra Niaga berupa pendirian Pom bensin mini di desa-desa nelayan yang dikelola oleh koperasi nelayan berdasarkan skema murni bisnis. Pilot Project Solusi Nelayan terdapat di Aceh Besar, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur.
Buku Seri 6 dengan judul Entrepreneur Hub& Digitalisasi: Embrio Pengembangan Startup, memaparkan mengenai Entrepreneur Hub, suatu program dan platform yang merupakan dasar pengembangan wirausaha Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden No 2 Tahun 2022. Dengan platform tersebut, individu yang baru memiliki niat berwirausaha, wirausaha pemula ataupun mapan, memperoleh bimbingan dan skill kewirausahaan.
Buku Seri 7 yang berjudul Reformasi Blu: LPDB-KUMKM& SMESCO, Modal Lancar Jualan Gencar, membahas peran pembiayaan atau kredit bagi UMKM dan koperasi, dan bagaimana Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kini hanya memberikan pembiayaan pada koperasi. Buku ini tak hanya mencantumkan studi kasus mengenai hal tersebut, tapi juga membahas konsep dan model bisnis SMESCO. Tak hanya menyentuh pemasaran produk-produk koperasi dan UMKM, SMESCO juga menjadi center of excellence.
Rumusan kerangka buku ini disajikan dengan unik pada Daftar Isi, yaitu berupa skema. Seri ini terdiri atas beberapa bab, yaitu Inovasi dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM; Pembiayaan Rantai Pasok dalam Ekosistem Berkelanjutan; Menguatkan Sumberdaya Wirausaha dengan Entrepreneur Hub dan Inkubasi; SMESCO, Partner Strategis Koperasi dan UMKM dalam Pemasaran; dan Pabrik Minyak Makan Merah yang Mendobrak Kemapanan.
Pada daftar isi halaman 7, terdapat salah ketik. Seharusnya Bab 2 berjudul Pembiayaan Rantai Pasok dalam Ekosistem Berkelanjutan, bukan Inovasi dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
"Kondisi UMKM yang mandiri dan tidak terkoneksi dengan industri besar, menciptakan UMKM yang tidak produktif dan tidak sustain karena minimnya transfer teknologi, tidak ada kepastian market, dan pada akhirnya sulit untuk mendapatkan akses pembiayaan." -Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (2024). (hal 14)