***
    Suatu malam, aku terlelap setelah minum obat typhus. Sedangkan, Tama berbaring di sampingku. Ia melompat turun dari ranjangku ketika melihat sekelebat bayangan melintasi pintu kamarku yang kurang rapat tertutup.
  Tama menatap sang tamu tak diundang dengan seksama. Sang tamu tersebut merupakan anak laki-laki berusia sekitar 12 tahun. Ia memakai mahkota batu dan anting batu yang terjurai sampai ke pinggang. Bajunya dari kain tenun warna-warni. Ia sangat terkejut saat melihat Tama dan langsung menghilang. Tama berpikir keras, apakah anak laki-laki tadi roh penasaran? Atau ada kaitannya dengan ketiga anak kucing tersebut?
   Hari berganti hari dengan cepat. Tak terasa sudah dua bulan aku sakit typhus. Aku sering merasa pening dan tak nafsu makan. Lady dan Diana pun semakin kurus seperti kerangka.  Hanya Mischa yang tubuhnya tetap normal dan lincah.
***
MIAW. MIAAAAW.
    Menjelang subuh Tama mendengar jeritan anak kucing dan bunyi cakaran di teras. Tapi, ia mengabaikannya.
     "Ray, kau pasti tak percaya. Mischa lumpuh! Tulang belakangnya bengkok seperti dipuntir. Siapa yang tega melakukannya?" Tanya Ranko. Ia baru saja pulang sekolah dan masih memakai seragam.
----
Catatan:
Kisah tiga anak kucing yang ganjil dan penampakan roh anak laki-laki ini benar-benar terjadi bertahun-tahun yang lampau.