Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 20 - Kutukan Anak Kucing Bagian 1

20 September 2024   09:59 Diperbarui: 20 September 2024   10:00 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      "Jadi, kau akan menawarkan open donation?"

    "Ya, idemu sangat cemerlang. Tapi untuk sementara anak kucing ini tinggal denganmu, ya?" Pinta Ranko dengan pandangan memelas.

  "Aku tak pandai merawat anak kucing," elakku. Sebenarnya, aku malas merawat anak kucing. Tapi, aku tak berterus terang pada Ranko yang antusias.

       Ranko meraih kedua tanganku. "Ray, ini sudah takdir. Kau memiliki Tama, si hantu kucing. Apa salahnya kau juga merawat ketiga anak kucing yang imut ini. Tama pasti menyukai mereka."

   

      "Ranko, aku tak yakin Tama setuju. Tama itu hantu kucing, bukan makhluk hidup."

     Ranko mendesah. "Sementara saja hingga aku menemukan babu baru untuk mereka."

         "Babu?"

    "Itu istilah untuk pemilik kucing yang sangat mencintai kucing. Sekarang kau jadi babu sementara," seru Ranko dengan riang. Ia kembali membelai ketiga anak kucing itu. "Ray, warna mata mereka cantik sekali. Aku akan memberi nama mereka. Diana, anak kucing yang berbulu putih, kuning, dan hitam, warna matanya biru langit. Mischa, anak kucing belang putih dan kuning, bermata biru gelap. Sedangkan, Lady yang bulunya seputih susu, bermata biru kehijauan. Aku belum pernah melihat kucing Indonesia matanya biru seperti mereka."

     Aku menatap ketiga pasang mata indah tersebut dengan cermat. "Mungkin kucing campuran Angora atau Siam?"

        "Tapi, badannya kecil sekali. Biasanya, kucing Angora atau Siam badannya bongsor."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun