"Kepakan sayap? Maksudnya? Makhluk abadi itu?" Tanyaku ngeri. Tiba-tiba bulu kudukku merinding.
"Yah, seperti yang kau duga. Kita berhadapan dengan makhluk mistis yang mengerikan."
"Ah, aku tak sanggup jika harus berhadapan dengan Vampir. Bagaimana jika leherku digigit Vampir dan aku berubah menjadi Vampir seperti Bella Swan? Aku pemburu hantu amatir, tapi harus terus berhadapan dengan hantu yang kuat sejak awal karirku," cecarku.
PLETAK!
"Jangan main kasar dong!"
"Siapa yang berkata itu Vampir?"
"Jadi?"
"Kalong wewe."
"Ehm, memangnya kalong wewe benar-benar ada? Bukankah itu hanya legenda saja?" Tanyaku polos.
"Ada," sahut Tama singkat.
"Tapi, Pak Rama tidak meminta kita untuk mencari anaknya."